Tag Archives: jogja

Melihat Meteor 14 Sept 2023 – Pencarian Bakmi Jawa Di Paingan Menuju Tengah Malam

Standar

Penat dengan pekerjaan yang banyak di depan laptop dan mengetik, saya tiba-tiba ‘craving’ sesuatu yang comforting. Saya ingin makan bihun nyemek. Saya mengajak orang rumah untuk cari di deket-deket sini aja. Dan tumbennya diiyakan. Jujur saya nggak lihat jam, sudah jam berapa itu saya nggak gitu ‘ngeh’.

Top of mind saya tentang bihun nyemek adalah bakmi jawa Wijaya, di deket lapangan SD Model, utaranya Jogja Bay. Agak jauh, dan Jogja lagi dingin berangin. Biasanya orang rumah menolak diajak pergi malam-malam. Dingin, katanya.

Karena bakmi jawa Wijaya jauh, maka kita berputar ke Redwood jalan Beringin. Eh, sampai sana ternyata gelap gulita. Jalan Beringin ini memang jalan yang cukup gelap kalau malam. Nah, akhirnya orang rumah menawari untuk ke daerah stadion. Saya setuju aja. Pokoknya nyari comfort food.

Baru beberapa ratus meter dari Redwood, di langit barat laut ada meteor jelas sekali. terang sekali. bukan yang kaya setitik bintang kecil. Ini terlalu jelas, kaya ada kembang api di langit.

Sayangnya karena lagi di motor, sempat ketutupan daun-daun pisang sebentar. lalu perlahan menghilang. Kalau saya kira-kira sih, itu lamanya sekitar 3-5 detik. Orang rumah pun sempat menoleh dan melihat juga itu meteor.

Saya kemudian bercerita ke orang rumah. Terakhir kali saya melihat meteor nampaknya waktu masih baru masuk kuliah, ada acara Equilibrium, dan kami nginap di daerah pantai. Malam-malam kami ada acara bertukar kuis plesetan nama-nama dosen FEB UGM. Nah mungkin terakhir kali saya melihat meteor di situ. Karena itu literally tidur-tiduran melihat langit di pantai. Pantai apa aja, saya lupa. LOL.

Pencarian lapak bakmi jawa belum berakhir. Akhirnya ketemu yang masih buka, yaitu di Bakmi Jawa Pak’Dhe Jhon, di Jalan Tajem, Maguwoharjo. Yang jualan bapak-bapak tua. Jualan sendirian. Saya pesen bihun nyemek tidak pedas dan orang rumah pesan bakmi goreng pedas. Minumnya hanya pesan 1, yaitu teh panas. Karena saya biasanya nggak minum banyak setelah makan mie kuah.

Rasanya lumayan memenuhi rasa craving yang muncul. Saya senang. Harga bakmi dan bihunnya 15 ribuan. Tehnya 3 ribuan. Rasa bihun saya agak asin tapi bisa dinikmati. Bahkan tidak habis karena saya makan nggak banyak. Akhirnya sisany dibungkus bawa pulang.

Orang rumah bertanya ke saya, menurut saya bagaimana rasa makanan di warung Pak’Dhe Jhon. Saya bilang oke lah. Bisa dinikmati. Bukan kelas yang enak banget kaya Bakmi Jawa Wijaya atau Bakmi Jawa Plengkung Gading Alkid. Karena harga mereka udah di 25 dan 30 ribuan. Bakmi jawa Pak’Dhe Jhon menggunakan telur ayam dan bukan telur bebek. Kalau menurut saya, pakai telur bebek itu wajib kalau mau “gurih alami”.

Orang rumah pun bilang kalau bakmi gorengnya kurang. dia tetap favoritin Mie Goreng yang dijual Nasi Goreng Gila Ortega Sedap Malam di Jl. Tasura. Saya pun bilang, wah itu penemuanku yang hidden gem e. Dijawab, hidden gem kok rame. Tapi menurutku ya nggak rame berlebihan sih, guys. Paling antri 1 atau antri 2. Maksimal antri 3. Nunggu ya paling 15 – 30 menit gitu. Kadang-kadang juga bisa dapet ga antri. Untuk rasa yang konsisten, menurutku NasGorGil Ortega Sedap Malam layak dicari buat area Paingan dan sekitarnya.

Siangnya berikutnya di tanggal 15 September 2023, saya baru teringat tentang meteor semalam, karena semalam saya tulis di status di IG “meteornya jelas banget *emoji orang mata bintang”. Ada 2 orang yang nanya tentang meteornya, saya pun browsing. Gimana ya cara browsing meteor semalam. Orang nggak tau jam berapa. Sekilas sih orang rumah bilang jam sebelas malam waktu melihat Redwood tutup. Eh ternyata mesin pencari Google yang canggih dengan AI-nya menawarkan keyword meteor 14 Sept 2023. Nah.. dapat deh beritanya. Ini link berita dari Detik News. Tapi berita dari Republika ini yang saya screenshot dan pajang di IG story saya. Berita yang menginfokan bahwa meteor spesial ini jenisnya adalah meteor jenis bolide.

Sebenarnya saya masih ada kerjaan kejar tayang bikin verbatim untuk thesis supply chain mahasiswa Indonesia di Milan. Tapi beginilah kalau nulis kejadian itu nggak bisa ditunda. Kalau ditunda udah expired dan udah lupa atau udah nggak excited.

Bye now.. aku mau lanjut ngetik verbatim lagi. Ciao! Semoga bisa lihat meteor lagi kapan-kapan.

PCR Travelling di Jogja Siloam vs Hi Lab. Mana yang lebih oke?

Standar

Artikel ini adalah info yang aku kumpulkan/dapatkan karena mau bepergian dengan pesawat dari YIA ke PLM tanggal 25 September 2021. Aku akan bepergian bersama tim Felix untuk event akad nikah di Palembang.

Beberapa hari yang lalu, aku diinfokan bahwa untuk terbang sekarang dibutuhkan swab PCR dan bukan hanya swab rapid antigen.

Journey cari info dimulai dengan browsing dan e-mail bandara YIA Yogyakarta, meninggalkan pertanyaan dan e-mail di website Batik Air. Tidak ada balasan. Hahaha. Ironis ya.

Aku kemudian kirim DM ke 2 pihak yang membagikan story tentang terbang dengan pesawat. Yang 1 sih memang public figure. Kemal Mochtar yang habis bepergian dari bandara DPS Bali ke Jakarta. Yang 1nya lagi adalah teman SDku, ibu 2 anak yang bepergian bawa baby. Keduanya juga ga balas. Hehehehe. Yok cari lagi.

Akhirnya aku dapat info via WA dari 3 pihak yang bekerja di sekitar bandara. 2 orang dari CGK dan 1 orang dari YIA. Ketiganya mengatakan untuk ke dan dari Sumatera dibutuhkan PCR. Apalagi katanya Palembang masih di level 4.

Tahap selanjutnya adalah mencari info PCR dan kapan harus PCR kalau mau berangkat di tanggl 25 September 2021 jam 7 pagi.

Karena pernah jadi pasien operasi di Siloam, aku punya WAnya Siloam. CSnya pun cukup responsif menurutku. Aku hub WA mereka di nomer 08127971644 dan dialihkan ke nomer yg khusus melayani reservasi swab di nomer 0813 2908 1668.

Singkat cerita, di Siloam ada 3 paket PCR yang bisa diambil, yaitu paket REGULAR (next day) 495.000, GOLD (same day) 900.000, dan PLATINUM (6 jam) 1.399.000. Untuk 4 orang tim, kami harus daftar masing-masing dengan aplikasi MY SILOAM. Tapi go show / langsung datang juga bisa. Saya pun memutuskan mau go show aja. Karena biasanya tugas saya yg daftarin anggota tim lain, terutama Felix.

Jika ambil paket PCR REGULER di Siloam, kami harus PCR paling lambat tanggal 23 Sept 2021 di kurun waktu 18:00-19:00 untuk result yang muncul setelah jam 17:00 di tanggal 24 Sept 2021, dan digukanan untuk terbang di 25 Sept 2021 pagi.

Info aja, kenapa ambil yang reguler? Karena ini event, jadi budgetnya diambil yang paling bawah. sesuai budget EO/klien.

Beberapa menit berselang ada info dari tim sebelah yang kemarin sempat PCR bertiga di Hi Lab Kotabaru. Ternyata Hi Lab Kotabaru Yogyakarta menawatkan paket PCR yang lebih cepat keluar resultnya dengan harga yang lebih murah. Ada 2 paket, yaitu PCR REGULER (12 jam) 480.000 dan PCR Travelling (5 jam) 750.000 dengan range waktu test yang bisa lebih panjang. Yaitu pengambilan sampel jam 06:00-14:00 dan hasil diterima 12 jam setelahnya via e-mail. Tapi harus daftar dulu dan pendaftaran bisa diwakilkan oleh 1 orang saja. Mantap! Hi Lab menang kali ini dari pilihan service yang ditawarkan.

Semoga info ini membantu!

Tips Air Aquarium Guppy Tidak Cepat Hijau

Standar

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk kamu yang ingin punya aquarium bening dan tidak berwarna hijau.

  1. Pelihara siput. Menurut pengalaman ibuku, siput tanduk dan siput turbo lah yang membersihkan bebatuan dan kaca di dalam aquarium. Seiring waktu memelihara, kamu akan tau jumlah siput yang cocok dengan kecepatan tumbuh lumut di akuariummu. Note: Ada siput yang berkembang biak dengan sangat cepat, jadi kurang cocok untuk aquarium yang ingin diisi ikan hias.
  2. Pelihara udang. Ada udang hias yang warnanya merah dan biru tua. Tapi juga ada udang sawah, yang warnanya bening keabuan. Udang juga makan lumut dan membersihkan tanaman airmu sehingga tidak ada daun-daun yang kuning-kuning.
  3. Batasi intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya matahari / cahaya lampu, maka semakin cepat air aquarium menjadi hijau. Letakkan di posisi yang tidak terlalu banyak sinar matahari. Atau atur lampunya agar tidak menyala 24 jam.
  4. Kurangi makanan ikan. Ikan yang supply makanannya tidak berlebihan, akan memakan lumut, otomatis akuarium tidak cepat kotor.

Semua itu bisa dilakukan untuk membuat air aquarium tidak cepat hijau.

Photo courtesy: Egga Cancera

Tapiii…. kotoran ikan Guppy-mu harus tetap di-syphon/sedot, ya. Karena kotoran/sisa makanan yang mengendap akan cepat berjamur dan itu akan membuat ikan Guppymu sakit.

Anyway, kalau kamu tinggal di area Yogyakarta atau Sleman dan ingin memelihara Guppy, kamu bisa beli ikan Guppy dari ibuku. Ikan Guppy ibuku sudah 3000-an ekor. Harganya beragam, mulai dari seribu – 100rb rupiah.

Buat yang berminat bisa WA langsung, ya: 0895 39 266 4331.

Kerja di Jogja Gaji Jakarta

Standar

Tidak hanya sekali saya mendengar ada teman yang berharap bisa mendapatkan pekerjaan di Jogja dengan gaji Jakarta. Gaji Jakarta hanyalah istilah untuk menyebutkan gaji dengan standar kota metropolitan, bukan kota kecil. Teman lelaki, teman perempuan, saya pernah mendengar dari keduanya.

Ada sedikit teman dan kenalan (bisa diitung pakai jari di satu tangan) yang sangat beruntung karena pekerjaannya ditempatkan di Jogja dengan gaji yang sama dengan gaji yang diterimanya ketika masih di Jakarta. Ya, mereka sudah pernah ditempatkan di Jakarta sebelumnya.

Ada lagi teman yang bekerja di perusahaan minyak/tambang yang bilang, “Kalau ada kerjaan di Jogja dengan gaji di site, wah… pasti saya ambil.” Saya cuma senyum-senyum saja mendengarnya. Itu sih banyak orang juga mau. Hehehe.

Nah, kerja apa sih di Jogja biar bisa dapat gaji Jakarta?

Dari beberapa kenalan saya, tidak ada yang mendapat gaji Jakarta dan penempatan Jogja secara langsung. Mereka setidaknya pernah bekerja di Jakarta atau daerah lain (terutama di luar Pulau Jawa). Ada yang sebagai auditor internal, banker, dan sales manager. Jadi, menurut saya, untuk para pekerja/pencari kerja yang berharap mendapat gaji besar namun ditempatkan di Jogja, carilah kesempatan itu melalui perusahaan yang prospektif dan mulailah cari di luar Jogja, terutama cari yang memiliki kantor cabang di Jogja.

Menurut seorang karyawan perusahaan nasional, di perusahaannya, wilayah Jawa Tengah & Yogyakarta hanya bisa ditempati oleh orang yang paling berprestasi/paling lama mengabdi di perusahaan tersebut. Karena Jogja Jateng adalah wilayah idaman.

Beberapa freelancer (senior) di bidang IT/desain bisa mendapatkan gaji yang besar jika sudah pernah mengerjakan proyek dari luar negeri/perusahaan nasional & global.

Saya rasa itu yang saya tahu tentang bekerja di Jogja dengan ‘gaji Jakarta’. Jika ingin memiliki pemasukan yang tinggi dengan aktivitas yang relatif santai, sebaiknya menjadi konsultan, pembicara, business owner (tanpa menjadi manager) atau investor.

Selamat mencari cara merasakan bekerja di Jogja dengan gaji Jakarta… Good luck.

3 Kesulitan Utama Membuat Online Shop

Standar

Menjalankan online shop. Terdengar mudah? Bagi saya pribadi, tidak mudah. Saya menginginkannya sejak saya pertama kali menjalankan toys store di Maret 2012. Kapan mulai berhasil menjual dengan rutin? Oktober 2013.

Apa sulitnya merealisasikan online shop?

1. Sibuk melakukan pekerjaan rutin

Pada tahapan merintis bisnis kecil, banyak hal saya tangani sendiri. Semua pekerjaan saya pernah lakukan di toy store kecuali bersih-bersih (mainan, display dan lantai). Mulai dari pemilihan produk baru u/ dijual, pemesan barang kontinyu, pengkodean produk, penentuan harga produk, pelabelan harga, penjualan, pengadaan alat kerja (ATK, display, lampu, software, dll), akuntansi, reporting, subordinate controlling, dan HRM (human resource management). Semua hal kecil itu nampak sepele, tapi tidak bisa saya sepelekan. Penyepelean dapat menyebabkan bisnis mengalami kegagalan.

Ada saat saya begitu rutinnya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut hingga saya tidak menyempatkan untuk memulai mendokumentasikan produk dalam bentuk foto untuk dipajang di online shop. Hingga suatu saat saya mendapat permintaan oleh seseorang untuk menjadi reseller (dropship) hingga saya terpaksa untuk melakukannya dan mendelegasikan & menunda beberapa tugas rutin saya.

2. Pelanggan offline store tidak mengakses akun media sosial

Saya sudah memasang akun Facebook dan Twitter dari toy store saya sejak Oktober 2012 di neon box depan outlet. Pemajangan yang demikian memaksa saya untuk meng-update isi dari kedua akun media sosial tersebut dengan foto-foto produk baru. Awalnya saya unggah foto-foto hanya di Facebook, berbulan-bulan tidak ada pembeli (yang signifikan). Setelah ada akun Twitter, saya lalu mengunggah dari Twitter dan di-link dengan akun Facebook. Tetap tidak ada pembeli (yang signifikan). Semakin lama, usaha nampak sia-sia, saya jadi agak kurang bersemangat meng-update kedua media sosial tersebut.

3. Memilih media sosial yang kurang cocok

Saya tidak menggunakan istilah “media sosial yang salah” karena ada kemungkinan media sosial itu cocok bagi satu orang, dan kurang cocok dengan orang yang lain. Hanya masalah efektivitas yang berbeda pada tiap orang. Pendeknya, setelah Facebook dan Twitter tidak berhasil, saya berusaha melongok Kaskus dan Berniaga.com. Kisah saya dan Kaskus berjalan sangat pendek. Saya bahkan tidak berhasil memahami bagaimana posting di Kaskus. Di Berniaga.com saya menemukan bahwa produk di sana mahal-mahal dan saya ragukan berapa banyak yang akses.

Di kemudian hari, saya melihat fenomena online shop di Instagram yang sering sekali spamming di foto selebritis. Reseller saya berhasil menjualnya di sana, maka saya mengikuti. Saya mulai memajang katalog di Instagram. Akhirnya perlahan-lahan online buyer mulai meramaikan online shop saya.

Tips berjualan di Instagram oleh Aurelia Claresta:

Di Instagram banyak sekali foto indah, maka foto katalog barang pun harus terlihat simpel, clean, dan berkualitas baik.

Selain itu, jangan pernah spamming jika Anda sendiri tidak suka spammer. Cari perhatian calon pembeli bisa dengan membuat hashtag yang populer di kalangan online shopper, me-like foto, maupun menaruh comment yang relevan dengan foto tersebut.

Bisa juga dengan menggunggah foto2 produk yang diperagakan model sehingga berkesan pro.

Mengunggah foto testimoni dari pelanggan yang membuktikan Anda benar-benar trusted seller yang menjadi isu besar bagi para online shop. (Walaupun sesungguhnya saya kurang suka mengunggahnya karena mengganggu keindahan postingan foto)

Selamat mencoba 🙂

NB: akun toy store saya @storeMJtoys… mostly produknya adalah boneka dan bantal (karena produk itu yang cenderung aman dari kerusakan pengiriman karena tidak ada resiko pecah)

Gambar

Review Lenovo P700i Day 3

Standar

Akhirnya saya beralih dari Samsung Y Duos. Akhirnya… Kalau saja Whatsapp tidak memaksa update & updatenya sudah tidak bisa didownload karena internal memory penuh, saya masih akan pakai Y Duos.

lenovop700i3

Courtesy: lenovop700i.wordpress.com

Pendek kata, saya membeli Lenovo P700i di Sun Cellular di lt. LG Ambarrukmo Plaza. Kenapa saya pilih yang ini? Berikut adalah pertimbangannya:

1. Budget constraint. Harga maksimal Rp 2,5 juta.

2. Spesifikasi: produk dg processor minimum 1 GHz, memory minimum 512MB (makin besar makin bgs krn pasti most kepake u/ system), layar kecil (3.14″ ideal) , ada garansi 1thn.

3. Gengsi dari merek nggak penting.

4. Tidak mau Polytron krn punya ibu saya layar agak kurang sensitif.

Akhirnya saya ketemu sama si Lenovo P700i. Merek acceptable, Layar 4″, harga Rp 1,9 juta, warna putih, processor dual core 1GHz, Internal memory 4GB, RAM 512 MB, kamera 5 MP + kamera depan, baterai 2500 mAh, keterangan lengkapnya bisa dilihat di sini.

Dilihat dari spesifikasinya saya puas, dari performance selama 3 hari ini saya juga puas, user interface bagus, kecepatan bagus.

Sebagus-bagusnya produk pasti ada kekurangannya. Ini diantaranya:

1. Saya menggunakan Seeismic untuk 3 akun twitter dan 1 akun FB, setelah browsing entah berapa lama, si P700i sempat hang. Harus saya matikan dulu karena Task Manager tidak bisa ditampilkan. Setelah dinyalakan, bisa lagi, dan saya jadi tahu bahwa gadget tetap ada limitnya, nggak bisa diforsir.

2. Saya kurang suka tekstur dari casing belakang si P700i ini. Masih lebih bagus yang punya adik saya, Lenovo A800, yang lebih saya suka lagi adalah desain dari Samsung Galaxy Y Duos.

3. Agak sulit untuk melakukan copy all text. Tidak ada di menunya, tidak seperti di Samsung.

(revisi: menu copy all text akan muncul setelah kata ter-block dan kursor ditahan 2-3 detik)

4. Agak rempong kalau typo dan mau revisi. Ketika kursor saya arahkan ke sebelah huruf yg salah, defaultnya adalah block kata, jadi harus diklik sekali lagi agar berubah menjadi kursor yg saya inginkan.

5. Karena OSnya Ice Cream Sandwich (ICS) dan mereknya bukan Samsung, agak sulit menemukan aplikasi screenshot/screen capture yang enak dipakai. Kemarin di Froyo saya pakai Screen Capture buatan tomorrowkey, untuk si P700i saya menggunakan Screenshot It Trial buatan Edward Kim. Bocoran: pacar saya OS-nya Jelly Bean malah belum ketemu aplikasi screenshot apapun yang bisa diinstal. Dilema early adopter, ya bok.

(saya revisi dalam post ini)

6. Tombol volume agak sulit ditekan, entah kurang nonjol atau gimana.

7. Saya lebih suka tombol power ada di kanan dan volume ada di kiri. Si Lenovo P700i ini tombol power ada di atas dan volume ada di kanan. Ya, beda selera aja.

***

tambahan per 20 Mei 2013

8. Si Lenovo P700i ini cenderung agak berat, sudah saya sadari di awal ketika membeli, tapi saya kira ‘normal’, baru terasa ‘berat’ lagi ketika megang Lenovo A800 milik adik saya dan Polytron W3430 milik ibu saya. 😦

***

Demikian review saya selama 3 hari pemakaian produk Lenovo P700i. Ada pertanyaan atau sekedar berbagi info ttg produk yg sama, isi kolom komen di bawah, ya. Thank you!

Yang Alami Seringkali Kurang Menjual

Standar

Saya sedang merancang business plan baru. Saya excited banget karena bisnis baru ini rencananya akan saya modali sendiri. Daaan, saya mau tumpahkan idealisme saya di situ. Ini bisnis punya visi dan misi sosial sebagai fondasinya. Wuaah, keren nggak tuh. Mikirinnya aja udah bangga.

Courtesy: cce.clark.edu

Jadi, akhir-akhir ini kerjaan saya mikir nggak henti-henti. Mikirin bisnis ini butuh apa investasi berapa, desainnya gimana, alat produksinya apa aja, produknya apa aja, hingga sampai juga di bagian “proyeksi penjualannya gimana nih?”.

Ketika saya membuat proyeksi penjualan menggunakan data penjualan real dari bisnis yang mirip-mirip (dan saya sangka sudah cukup rame/sukses), saya menemukan KENYATAAN bahwa penjualan normal itu hanya menghasilkan 20-40% dari MINIMAL SALES yang saya inginkan. Nah lho… 60-80% sales-nya harus dikejar dengan cara apa nih?

Mulai deh saya mikir untuk bikin rencana promosi, menambah produk yang ditawarkan, mencari target market tambahan, dll.

Biasa deh, kalau udah mikir, mikir, dan mikir (baca: kepentok masalah), yang muncul di kepala malah filosofi hidup.

Kalau mau yang alami, memang hasilnya nggak akan WOW. Analoginya seperti Kim Kardashian. Kalau nggak pakai make-up, treatment kecantikan, pakaian mewah, Kim Kardashian nggak akan se-dasyat yang kita kenal.

Balik ke konteks bisnis, butuh usaha lebih supaya penjualan itu bisa BOMBASTIS (hehe, lebay). Upaya nomor satu, iklan.

Courtesy: celebritiessb.blogspot.com

Courtesy: yeeeah.com

Saya orang yang suka mengamati iklan. Wah, iklan yang ini bagus, iklan yang itu nggak masuk akal, iklan yang itu norak, dsb. Saya punya bakat untuk mengkritik, melihat hal jelek dari sesuatu. Hahaha.

Nah, sekarang saya nih yang kepentok harus bikin iklan. Hahaha, kena deh gue. Untuk itu saya mau beriklan ala Jokowi, iklannya ga ditampilkan, tapi produknya sendiri sudah menonjol, servisnya sendiri sudah menjual. Iklan yang saya butuhkan mungkin cuma publisitas, bukan public relation. Nah, kan… Udah saya bilang, ini proyek idealis. Hehehe.

Makan @ Jogja [21]: Zango

Standar

Tanggal 3 April 2013 malam, saya ke Zango Restaurant karena ada Om (adik Mama) yang dari Jember datang ke Jogja. Kalau kumpul keluarga begini paling seru kalau dirayakan dengan makan-makan.

Untuk makanan pembuka (appetizer) kami mencoba Escargot. Escargot adalah masakan khas Perancis yang bahan utamanya adalah siput (snail). Ini pertama kali saya makan escargot. Menu ini saya beri nilai 7. Enak. Siput disajikan dengan pastry yang dibentuk seperti roti (bun) pada burger. Ada rasa butter dan olive oil yang khas sehingga makanan ini rasanya oke. Sebagai garnish, mereka gunakan paprika tiga warna.

IMG_3977

Escargot

Untuk minuman, hanya ada 2 minuman yang patut direview (karena 2 orang memesan mineral water, dan 1 orang memesan guava juice). Kiss Berry Delight ini intinya sirup melon, rasanya ya begitu aja. Warnanya aja yang cantik, hijau-orenye-merah. Nggak perlu dikasih nilai ya.

IMG_3968

Kiss Berry Delight

Om saya memesan Kiwi Mojito. Sayangnya saya nggak mencicipi. Katanya sih rasanya asam, tidak manis. Di dalamnya minumannya yang nampak penuh itu, ada daun mint, irisan kiwi, dan kulit jeruk nipis. Secara tampilan, kurang cantik. Ada yang nyeletuk “seperti gelas yang lumutan”. Hmm, ada benarnya juga sih.

IMG_3970

Kiwi Mojito

Pizza di Zango tidak ada ukurannya. Hanya 1 ukuran. Saya baru mencoba 1 jenis pizza di sini, yaitu Norwegian Pizza. Pizza tipis nan krispi dengan topping keju dan salmon (separuh) mentah. Saya sudah 2 kali ke Zango dan pesan menu ini, rasanya konsisten ENAK. Recommended item! Satu porsi bisa dimakan berdua. Sendiri juga bisa sih. Tipis soalnya. Saya kasih nilai 8.5 untuk Pizza ini.

IMG_3972

Norwegian ‘Salmon’ Pizza

Fusion Noodle adalah produk yang ‘gagal’ dalam konsepnya. Salmonnya enak, apalagi dengan adanya kulit yang garing. Pastanya sangat mirip dengan udon. Rasanya sangat hambar (plain). Ketika chef Perancisnya menanyakan feedback, sudah saya sampaikan, dan ternyata doi memang mengakui bahwa pastanya terlalu hambar. Mungkin menu ini akan mengalami perubahan di masa yang akan datang.

IMG_3973

Fusion Noodle

Selain Fusion Noodle, ada 1 lagi menu yang tidak begitu oke di Zango. Nasi Goreng Zango. They just haven’t got the golden recipe of NASI GORENG. Nampak sepele, makan rakyat, tapi ternyata tidak mudah mengolahnya. Rasanya terlalu hambar. Chefnya dengan baik hati mengoreksi nasi gorengnya. Sayangnya kali itu keasinan. Mungkin dia kira kita darah tinggi kali ya, seleranya asin-asin banget. Hehehe.

IMG_3978

Nigiri Sushi – Tobiko

Tobiko Sushinya nggak oke. Yang nggak oke nasinya. Lebih oke sushi di Sugoi Tei, Nologaten.

Untuk desert kami coba Tarte Tartin, Apple Pie, dan Chocolate Brownies. Apesnya, si brownies agak gosong, udah nggak bisa dinilai. Kalau dari porsinya sih oke, ya. Cenderung besar potongannya.

Tarte Tartin itu saya nggak sempat foto. Udah keburu dimakan. KHILAF. Hehehe. Kira-kira gambarnya seperti ini. Rasanya biasa. Fillingnya terbuat dari apel dengan aroma kayu manis.

Apple Pie-nya oke! Saya kasih nilai 7 lah. Lagi-lagi nggak sempet difoto. Penampakannya lebih cantik daripada Tarte Tartin di atas.

Akhir kata, sorry banget, kali ini saya nggak bisa cantumkan harganya karena bill tidak berada di tangan saya. Ciyeee, dibayarin kan artinya. Hehehe. Tapi range harga Pizza di kisaran 40-50rb lah.

Monggo cobain deh ke Zango.

Photo courtesy: Aurelia Claresta U

Mobil Pribadi atau Taksi

Standar

Selamat pagi, selamat hari Selasa. Weekend masih lama. 🙂

Sumber inspirasi tulisan kali ini adalah tetangga saya. Begini kisahnya. Ibu saya bercerita singkat tentang Pak Rudi (bukan nama sebenarnya) tetangga kami yang menjadi hakim di Jakarta tapi memiliki rumah di Jogja. Di Jogja Pak Rudi ini memiliki mobil baru yang biasa dibawa istrinya. Di Jakarta, Pak Rudi ini kos. Mobil lamanya dibawa serta ke Jakarta. Tapi yang terjadi adalah Pak Rudi lebih sering naik taksi daripada menyetir mobil sendiri.

p22-b_20.img_assist_custom-400x273

Picture courtesy: The Jakarta Post

Saya tidak heran jika demikian. Jika Pak Rudi kos untuk bekerja di Jakarta, maka kosnya seharusnya tidak terlalu jauh dari kantornya. Untuk jarak dekat, menggunakan taksi jelas lebih hemat daripada membawa mobil sendiri. Jika Pak Rudi membawa mobil sendiri, Beliau harus mengeluarkan uang bensin, uang parkir (yang tidak sedikit), mengeluarkan energi untuk menyetir (apalagi kalau macet), plus harus meluangkan lebih banyak waktu dan energi untuk memarkir mobil. Keadaan lalu lintas di Jakarta itu sangat bikin stres, kadang ‘sedikit’ uang tidak terlalu berarti jika harus ditukar dengan kedamaian pikiran dan hati.

Kelebihan lain dalam memilih taksi daripada memiliki mobil pribadi antara lain tidak perlu mengeluarkan uang yang besar untuk membeli mobil, tidak membayar pajak kendaraan & asuransi mobil, tidak perlu merawat mobil, plus memiliki sopir pribadi (tidak perlu menyetir sendiri).

Tapi itu semua itu hanya berlaku bagi orang-orang yang memiliki jarak tempuh yang dekat, jika kantornya di Sudirman rumahnya di BSD, sudah jelas naik taksi bukan pilihan. Mungkin harus naik kereta api (commuter line) atau Shuttle BSD dulu baru disambung naik taksi.

Selamat bekerja, pembaca yang budiman. Weekday masih panjang! Enjoy your work!

 

Makan @ Jogja [20]: Musiro Fusion Korean Food

Standar

Tadi malam saya berkesempatan mencoba makanan Korea di Musiro. Pengalaman saya untuk makanan Korea sangat minim. Saya hanya pernah mencicip makanan Korea di Arirang Jl Tentara Pelajar, Jogja (saat ini sudah tutup, diganti Jang Geum). Di Silla saya memesan makanan bento yang nampaknya bukan merupakan makanan Korea.

Dilihat dari tempatnya, ketika masuk saya tidak yakin tempat ini oke. Mengapa? Karena nampak bukan tempat makan yang pro dari desainnya. Lebih cocok disebut rumah makan daripada restoran (beneran, serasa makan di rumah orang Korea). Tapi saya menemukan makanan yang menarik untuk dicoba.

Tuna Gimbab Set

Saya mencoba Tuna Gimbab (Rp22.000 nett) yang sekilas nampak seperti sushi-nya Jepang. Tuna Gimbab ini isinya ada telur dadar, crab stick, sosis, wortel dan sayur hijau yg sudah diolah (kemungkinan ditumis), dan tuna yang sudah lumat (seperti pada topping pizza). Surprisingly, rasanya enak lho, tidak plain. Saya menduga, rasa gurihnya didapat dari tuna dan sayurannya yg ditumis. Harganya worth-it dibandingkan dengan rasanya. Sejauh ini, inilah varian sushi yang oke yang bisa saya temukan di Jogja (setelah Sentana Bistro tutup). Tuna Gimbab saya beri nilai 7. Oh ya, ada bonus kimchi-nya, saya cicip, tetep ga suka. Di paket ini ada juga semacam sup-nya, kalau di makanan jepang semacam miso soup, tapi ini bukan miso.

Biasanya saya nggak akan pesan sushi sejenis ini (yang ada nori-nya di luar nasi) karena rasanya cenderung hambar/plain. Nah, gimbab di sini bedanya dengan sushi adalah tidak disajikan dengan saus (yg seperti kecap asin). Entahlah rasa asli  gimbab itu bagaimana, tapi yang saya makan sesuai dengan motto-nya Musiro: Resep Korea Lidah Indonesia. Cocok!

Budae Jjigae

Untuk menu Budae Jjigae (Rp30.000 nett), saya tidak begitu suka. Rasanya pedas (saya tidak terlalu tahan pedas) dan asam (saya nggak suka makanan asam). Budae Jjigae ini nampak seperti kuah Tom Yam yang merah itu. Isinya ada Nasi, ham sapi, sosis sapi, daging sapi giling, tok (kue beras), bawang bombay, kimchi, dan makaroni (tulisan di menu). Saya sendiri melihat ada tambahan tauge dan telur di atasnya.

Cool Goguma Latte

Untuk minuman, saya mencoba Cool Goguma Latte (Rp8.000 nett). Kombinasi ubi dan susu. Terkesan paduan yang aneh bagi orang Indonesia. Rasanya seperti susu segar yang ada gumpalan-gumpalan susunya (akibat dibuat dengan air es), tapi gumpalannya sebenarnya dari ubinya. Rasa ubinya nggak kerasa sama sekali. Ya, boleh lah untuk dicoba.

Karena saya haus, saya pesan lagi Guava Juice (Rp6.000 nett). Rasanya hampir hambar dan tidak terlalu kental. Jusnya sehat nih, nggak banyak gulanya. Tapi rasanya jadi kurang menarik. Ternyata Lemon Cha (Rp5.000 nett) teman saya juga ga manis. Apakah minuman orang Korea tidak manis? Atau pemiliknya pro makanan rendah gula? Yah, kalau kurang manis, tinggal minta tambah gula aja kali, ya.

2013-01-24 20.13.08

Musiro ini tidak memiliki AC, adanya kipas angin. Ketika masuk, hawanya agak sumuk (karena di luar adem, malem soalnya), tapi ada kipas angin yang menolong, dan tubuh juga bisa beradaptasi. Nggak sampai keringetan sih duduk di sini (waktu malem), jadi masih cukup nyaman untuk makan di sini. Kursinya dari kayu dengan bentuk yang agak etnik, cukup makan tempat, waktu saya mau meninggalkan meja sempat kesenggol juga mejanya. Mungkin karena kursinya, mungkin karena sayanya saja.

Selamat mencoba! Rekomendasi saya cuma untuk gimbabnya (sementara ini), nanti kalau udah icip-icip lagi dan ada yang enak, saya tulis review lagi, yaa.

Musiro Fusion Korean Food

Alamat: Jl Alamanda No.2 Yogyakarta

Delivery: 081578811533 / 0852223203888

Facebook: Musiro Korean Food

Twitter: @MusiroKoreaFood

Logo halal: ada

Jalan menuju Musiro: Di Jalan Affandi/Gejayan ada bakery Swiss House, seberangnya ada gapura, masuk gapura itu, 100 meter di kanan (Utara) jalan.

Note: dulu sebelum pindah ke Jl Alamanda, outlet lama ada di jl Affandi, dekat Swiss House Bakery.

Photo Courtesy: Aurelia Claresta U