Tag Archives: kesedihan

Menjelang akhir Februari

Standar

Ketika hati sedang tidak tenang, tidak ada ide sama sekali yang keluar untuk diketikkan di blog ini. Kasian si bloggie…

Maaf ya, bloggie… kamu kutinggal lama 😦 sedih juga tauk, ga bisa posting sesering biasanya

Bulan Februari 2009… akan tercatat sebagai bulan yang paling tidak produktif dalam urusan blogging.

Sebagai catatan, bulan Juli 2008 memang tidak ada satupun post, tapi itu karena terhalangnya saya dari koneksi internet. Hehehe… Maklum. Kan lagi KKN, wajar donk. Masa KKN tapi tetep eksis aja di dunia maya. Brarti saya KKNnya beneran kan. Ga main-main. Hahaha….

Anyway…. sedih tidak boleh berlarut-larut. Saya sedang berusaha mengatasi diri saya sendiri 🙂 Mengatasi kesedihan ini. Memotivasi diri sendiri. Dan terus menerus memeriksa kesehatan jiwa sendiri. Kesedihan yang dalam, saya yakini bisa membuat gangguan serius bagi jiwa seseorang. Oleh karena tidak ada yang memeriksa dan mengobati jiwa ini, maka saya sendiri harus terus menjaganya 24 jam (baca: 24 jam dikurangi jam tidur).

Di bulan ini mungkin saya harus lebih mengekspos kegembiraan bagi diri sendiri, supaya jiwa ini tidak sedih melulu. Sehingga balance, gitu. Ada beberapa kegembiraan yang saya catat selama bulan ini:

  • IPK akhirnya sudah naik, dan saya sudah puas. Saya tidak mau membandingkannya dengan IPK teman-teman saya (yang lebih tinggi). Saya sudah merasa bersyukur dengan IPK yang saya miliki sekarang. Tuhan, terima kasih.
  • Saya mengirimkan sebuah bingkisan kepada teman baru yang saya temui di dunia maya. Her name is Iren. Dia orang Kazakhstan. Saya senang bingkisan saya sudah sampai di sana :). Saya sungguh bahagia untuk hal-hal baru yang belum pernah saya lakukan. Memberi sesuatu kepada orang yang tidak saya kenal sebelumnya.
  • Saya sedikit senang karena saya merasa lebih wise dari sebelumnya. Kesedihan itu memang ada sedikit hal baiknya (dan akan tampak lebih banyak ketika kesedihan itu sudah lewat). Tuhan, jadikan aku pribadi yang lebih baik dengan caraMu.
  • Merasa sangat terharu dan bersyukur atas ibu yang luar biasa di suatu moment. Sangat sangat terharu… Terima kasih ibu 🙂

Saya tidak bisa pungkiri bahwa bulan Februari 2009 adalah bulan yang kelabu bagi saya. Namun saya tetap mencatat hal-hal baik yang terjadi di bulan ini. I thank You for those good things in the worst period of my life.

Gambar dipinjam dari sini

Menetes

Standar

Apa yang bisa dikatakan bayi atas ibunya yang tak kembali lagi?

Apa yang bisa dikatakan pohon karet atas lukanya yang bergerigi?

Apa yang bisa dikatakan dedalu atas malam yang pergi?

Tidak ada….

Kesedihan hanya bisa menetes

Dan jatuh ke tanah

.::Aurelia Claresta::.

Timbulrejo, 23 Jan 2008