Monthly Archives: Juni 2008

Susu Segar

Standar

Ngeliat postingan tentang susu, jadi ingat susu segar.

Saya punya ‘masalah’ dengan susu segar. Hehehe. Tiap kali lewat ringroad utara, (kalo dari arah barat menuju timur) sebelum JIH, ada warung tenda yang tulisannya SUSU SEGAR. Tiap kali lewat situ, selalu terbayang susu cair yang dingin dan menyegarkan. Tapi tiap kali lewat, pas nggak tergerak untuk parkir dan mampir ke sana.

Hingga suatu saat, pas lewat situ dengan mengendarai mobil, saya mbahas masalah susu segar itu ke mama. Dan mama berkata

susu segar ya anget donk, bukan dingin

What??? Anget? Hancur deh image susu segar = susu dingin di kepala saya. Tapi anehnya, tiap kali lewat warung tenda yang bertuliskan susu segar, (pas lg boncengan sama Widy), saya selalu bilang “Wah, susu segar”. Di kepala saya, masiiih saja, yang terpikir susu dingin. Dan kemudian kecewa lagi kalo inget susunya anget, nggak dingin.

Ah, nggak asik nih. Masa susu segar kok anget. Segar ya dingin

Hingga tadi pagi saya sarapan di Kakaktua Restaurant, karena dapet tiket nginep gratis di Quality Hotel, Yogya. Ada tulisan FRESH MILK di meja itu….. Dekat dengan sereal coco cruch, dll. Dan susunya DINGIN, sodara-sodara….

Nah, kan…. Susu segar ya gini donk! DINGIN!!! Bener-bener segar….

Saya tetap akan selalu menyukai susu segar a.k.a susu dingin…. rasanya…… ahhh….. enaknya….. Segala haus pasti terbayar πŸ™‚

Flute itu…

Standar

Terinspirasi dari judul ini

Ini kisah sedih. Jangan harap bisa ketawa…. hiks hiks

Jaman SMA, aku pernah belajar flute (bukan kursus, karena gratis) dengan seorang kakek yang bernama Opung Viktor (pake k ato c ya??). Sayang, latihannya terhenti karena Opung mulai sakit-sakit dan meninggal pada awal tahun 2005. Padahal, aku baru belajar flute itu selama 6 bulan… Jadilah aku berhenti main flute karena tidak ada guru lagi, dan karena memang aku kurang intra motivation (istilahnya apa sih?! lupa). Terus terang, belajar flute itu nggak mudah. Barangnya sendiri sudah mahal. Waktu itu fluteku dibeliin oleh Oom Ogan, adik mama.

Setelah Opung tiada, rasanya sedih hati ini kalau melihat kotak hitam, tempat flute itu…. Ada yang mengiris-iris di dalam rasanya…. Yang bikin sedih itu ada beberapa….

1. Aku merasa nggak berbakat. Aku merasa kurang termotivasi untuk terus latihan sendiri. Karena aku merasa kecewa dengan perkembanganku. Lambat. Itu membuatku merasa kecewa, dan merasa, memang aku bukan dilahirkan untuk bermain flute.

2. Lagi-lagi nggak merasa berbakat untuk memainkan alat musik, karena Opung juga ngajarin Audris (adikku) main keyboard, dan dia selalu dipuji karena perkembangannya cepat. Sedih 😦

3. Merasa bersalah pada Opung dan Oom Ogan, pengorbanan mereka sia-sia. Aku merasa, mulai belajar flute adalahΒ  KESALAHAN. Dulu memang awalnya aku mau belajar harmonika. Tapi diketawain… Jadinya belajar flute deh.

4. Mama juga ngungkit-ngungkit (jarang sekali, tapi kalo terjadi, rasanya sediiih.. huff) kalo flute itu sekarang nganggur dan sia-sia.

Sekarang, flute itu lagi dipinjam Widy. Baguslah, kayanya dia itu memang berbakat memainkan alat musik. Sama seperti Opung… Semoga flute itu bisa lebih berguna….

Kemudian beberapa minggu yang lalu, aku mendengar orang main biola di kapel. Rasanya pengeeen bisa main biola. Tapi flute itu meninggalkan ketakutan. Ketakutan bahwa memang aku ini nggak berbakat main musik, hanya menyukai mendengar musik saja…

Keraguan itu hinggap di hati…. Dan masih tetap di sana sampai saat ini

Malaysia Tidak Lebih Baik dari Indonesia

Standar

Hehehe… Judulnya itu, bukannya maksudnya kasar & tidak bersahabat dengan negeri jiran (baca:tetangga), ini hanya ungkapan penghibur hati saja. Mengapa saya bilang begitu? Karena pada Jumat (13/06) malam, (waktu nonton Republik BBM) pukul 20:45 saya melihat tulisan di berita pendek saluran TV One:

Pembayaran gaji pegawai negri Malaysia dicicil

Ya, ampun…. Udah pegawai negri, dicicil. Means, Malaysia juga sedang kelimpungan menghadapi kenaikan harga minyak. APBN-nya kacau…. Makanya Badawi disuruh-suruh (baca: didemo) untuk turun. Soalnya, harga BBM di sana mau dinaikkan 40% sih.

Nah, baikan SBY kan? Naikkin BBM cuma 30%. Hohoho. Tapi hati-hati. Karena harga minyak di Indonesia lebih rendah daripada di luar negri, rawan lho!

Rawan penyelundupan BBM ke luar negri. Karena harga di luar lebih tinggi, makanya lebih untung untuk dijual ke luar, seperti ke “Singaparna”

* (Singaparna adalah negara tetangga, katanya Pak Ihsanudin Noorsy di acara Republik BBM, Jumat lalu)

Ecoroof [new inspiration]

Standar

Masih ingat sama pelajaran sejarah waktu SMP/SMA: Taman Gantung Babilonia? Hahaha… Taman Gantung Babilonia. Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya, Amyitis. Lokasi taman ini sekarang berada di Irak.Saya tiba-tiba ingat sama taman -yang merupakan satu dari 7 keajaiban dunia kuno– ini ketika membaca tentang ecoroof dari majalah Tempo, hari Senin yang lalu.

Ternyata ide mengenai pepohonan di bangunan bertingkat atau di atap sudah ada dari 2600-an tahun yang lalu. Lalu, pertanyaannya, kenapa ya, di kala dunia sekarang semakin panas, saya tidak pernah melihat atap-atap rumah yang ditanami dengan tumbuhan-tumbuhan kecil ya? Tapi, ecoroof memang agak ‘njlimet’ alias lebih repot mbikin/ngurusnya. Nah, kalau nggak mau susah-susah, pake tanaman rambat aja πŸ™‚ Asal beberapa bulan sekali, diguntingi ranting-rantingnya. Jangan lupa, pilih tanaman rambat yang nggak banyak semutnya πŸ™‚

Ecoroof ini memiliki berbagai fungsi, seperti keindahan, dan penurun suhu ruangan. Saya sudah membuktikan, kalau rumah yang menggunakan tanaman rambat untuk atap seng/asbesnya, suhu ruangannya juga lebih adem di tengah hari. Tanaman rambat ini sangat berguna untuk rumah-rumah beratap seng/asbes di negara tropis seperti Indonesia.

Kalau nggak punya lahan tanah yang bisa kita tanami pohon, dengan tanaman rambat, kita udah mbantu produksi O2 juga, kan? Go Green!!!

Makan @ Jogja [6] : Dapur Desa

Standar

update post Nov 2012

11. Dapur Desa – Sego Abang Lombok Ijo [Jl. Tamansiswa, Gg Pronocitro – Depan LP Wirogunan]

Saya makan di sini terakhir 7 Juni 2008 yll.

Referensi saya untuk anda:

  1. Nasi merah + oseng daun pepaya + terik tempe Rp4.000 (masing-masing nggak istimewa, tapi kalo dimakan bareng, wuih…. seger & enak!)
  2. Empal Rp6.500 (menu wajib, enak banget makan nasi sayur ditambah empal di sini)
  3. Paru Rp6.000 (lumayan enak)
  4. Ayam sawut Rp10.000 (ayam kampung yg enak, sayang agak keras dagingnya)

Di sini tempatnya gubug-gubug gitu. Enak lah. Kesan desa-nya ‘dapet’. Sayang bagi yang nggak mau lesehan di gubug, soalnya selain di gubug, pemandangan dan suasananya kurang oke πŸ™‚ Ke sana yuk!

Aku rasa, anak ini jenius

Standar

Di sela-sela bikin ringkasan tugas, aku browsing…. Masuk ke web temen kampus. Eh, nggak sengaja, jadi tau. Adiknya si teman ini tampaknya emang jenius πŸ˜› Kecil-kecil udah bikin blog. Sistematika berbahasanya nggak kalah dengan orang gede. Wah, dia belum lulus SD aja udah kaya gini.

Jadi bertanya-tanya… Itu pembantu rumah tangga kadang-kadang lulus SMP aja sistematika berbahasanya ngaco. Berbahasa itu bakat ya? [muka tolol:mode on]

Saya jadi ingat, dulu teman saya ini bilang, kalo adik cowonya ini punya selera yang oke. Gayanya juga udah kaya orang gede. Tahu mana makanan yang enak & nggak. Tahu model tas wanita yang oke & tidak. Tahu tentang baju yang matching & ngaco. Tahu cewek cantik & tidak. Udah bisa browsing internet & download game sendiri…..

Walah..walah….. Padahal, masih kelas 3 SD lho….

Oh iya, hampir lupa….. blog si anak itu di sinianak itu & mbaknya

Tempat Makan di Jogja [5]

Standar

update post Nov 2012

9. Iga Bakar [Jl. Kaliurang & Jl. Gejayan]

Tanggal 28 Mei 2008 saya ditraktir seorang teman di Iga Bakar. “Thanks bro, kalo bukan diajak kamu, mungkin sampe sekarang aku belum pernah ke situ”. Komentar saya atas menu yang kami pesan:

  1. Iga Bakar Madu Cut Size Rp23.500 – enaknya karena sudah dipotong-potong. Rasanya ENAK! Porsinya pas. Walaupun jadi kebanyakan karena sehari-hari saya biasa makan nasi cuma setara 3-4 sdm. Hehehe. Oya, harga iga belum termasuk nasinya lho. (Nasi Rp2.500)
  2. Iga Bakar BBQ Rp27.500 – yang rasa BBQ ini juga enaak… lebih wangi πŸ™‚ Mantap
  3. Teh Tarik Rp8.500 – teh tariknya walo harganya segitu, rasanya nggak beda sama teh tarik instant. Mending bikin sendiri di rumah kaleee….

Saya pengen kembali. Dalam kurun waktu >2bulan yang akan datang. Nggak enak tauk, makan enak tiap hari. Enaknya sesekali aja πŸ™‚

Mengenai suasana, oke. Pelayan, oke. Wastafel & sabun cuci tangan, oke juga. Cuma kursinya agak nyusahin. πŸ™‚ Harus dilangkah-langkahin. πŸ˜›

10. Arirang Buffet Steamboat Restaurant – Korean Food [Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 8.5]

Saya ke sini tanggal 31 Mei 2008 yll

All you can eat di sini Rp60.000

Yang enak apa aja?

  1. Sate – tanpa bumbu kacang tapi enak
  2. Mie – empuk banget
  3. Daging merah yang dicampur Bulgogi… mantap!
  4. Jus jeruk

Yang nggak enak?

  1. Kerang (nggak fresh)
  2. Udang (nggak fresh juga)
  3. Minuman teh jagung (aneh rasanya)

Tempatnya bagus. Tamannya juga bagus. Ada burun elangnya di sana. Kamar mandinya oke. Mantap lah….. Senang di sana πŸ™‚

Yang disayangkan hanya pilihan minumannya yang terbatas…