Juni 2013 yang lalu saya pergi ke Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebelum berangkat saya sudah membaca setidaknya 3 blog (terima kasih untuk penulisnya, sangat sangat membantu) mengenai bagaimana cara menuju Ranu Pani, dan perjalanan menuju Puncak Mahameru.
Photo Courtesy: Abdi Christia
Kali ini saya mau menuliskan detail lain yang menjadi pembelajaran saya setelah melakukan pendakian ke Danau Ranu Kumbolo. Semoga berguna, karena inilah hal-hal yang saya pelajari untuk tidak diulangi di masa yang akan datang (saya berniat ke Ranu Kumbolo lagi, jika ada kesempatan).
Singkatnya inilah waktu (dan kendaraan) yang saya butuhkan dari Hotel sampai ke tenda saya di sekitar Danau Ranu Kumbolo dan kembali lagi ke hotel.
Hotel – Terminal Arjosari, Malang (Angkot ?) = 15 menit
Arjosari – Terminal Tumpang (Angkot ?) = 45 menit
Jeda (menunggu ada sesama pendaki di Terminal Tumpang agar biaya Jeep jadi lebih murah) = 2 jam
Tumpang – Ranu Pani (Jeep carteran) = 2 jam
Jeda (lapor ke posko pendakian, makan siang di warung setempat, toilet) = 45 menit
Ranu Pani – Pos 4 Ranu Kumbolo (jalan kaki, sebentar2 berhenti habis nafas, keberatan tas) = 6 jam 15 menit
Jeda (makan, dirikan tenda, istirahat, lipat tenda) = 14 jam
Pos 4 Ranu Kumbolo – Ranu Pani (jalan kaki, kadang separuh berlari ketika turunan) = 4.5 jam
Jeda (makan siang) = 45 menit
Jeda (tunggu pendaki turun gunung u/ sewa truk bersama) = 1 jam
Ranu Pani – Tumpang (truk, kondisi hujan lebat di tengah jalan) = 2 jam 15 menit
Tumpang – Arjosari (carter angkot, macet) = 1,5 jam
Jeda (tunggu angkot menuju hotel di terminal Arjosari) = 45 menit
Arjosari – hotel (carter angkot) = 30 menit
1. Waktu Keberangkatan dan Kepulangan
Kami berangkat dari hotel jam 6 pagi, dan sampai di pos 4 Ranu Kumbolo pukul 6 sore. Itu adalah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Kali lain, hal yang ingin saya ubah dalam waktu keberangkatan & kepulangan adalah:
a. Sampai Ranu Pani sesore/selambat mungkin (tergantung jadwal jeep terakhir) dan tidur cukup di Ranu Pani.
b. Mulai mendaki tengah malam agar sampai di Ranu Kumbolo tepat saat langit berubah dari gelap menjadi biru tua. Menikmati Sunrise di Ranu Kumbolo sambil sarapan pagi. Jika ada tenaga lebih bisa mendaki Tanjakan Cinta atau berfoto2 dahulu.
c. Turun dari Ranu Kumbolo pukul 8 pagi. Sampai Ranu Pani pas jam makan siang, bisa makan di warung dekat pos pedakian. Lalu menunggu truk/jeep menuju Tumpang lalu menuju Malang. ATAU menyiapkan kendaraan pribadi (misal: mobil carteran) untuk bermalam di hotel di sekitar Bromo (supaya bisa beristirahat dengan baik) dan menikmati sunrise di Bromo.
2. Barang Bawaan dan Kecepatan Mendaki.
Sebagai pendaki amatir yang tujuannya cuma menikmati keindahan Danau Ranu Kumbolo (dan bukan untuk sampai di puncak Mahameru), dengan timing yang saya rencanakan di atas, maka saya bisa menghemat energi dari berkurangnya beban bawaan, karena dalam pendakian tidak perlu membawa :
a. tenda, terpal, sleeping bag
b. makanan dan minuman untuk dinnerÂ
Hal-hal itu bisa ditinggal di Ranu Pani (perlu dicari tempat penitipan/jeep sewaan yg diparkir di sana u/ taruh barang
3. Menghadapi Hujan di Perjalanan.
Dalam perjalanan saya kehujanan. Untungnya kami membawa jas hujan. Tidak untungnya, kaos kaki dan celana basah parah (dan tidak kami copot segera) sehingga menimbulkan hipotermia.
Ada momen di mana saya dan adik saya menggigil tak tertahankan sehingga mau tidak mau kami harus mengeluarkan kompor dan memanaskan air di bawah guyuran hujan untuk sekedar menyelupkan tangan ke air hangat karena sangking menggigilnya (entahlah kondisi kami bisa disebut hipotermia/ hampir hipotermia).
Saran: jika hujan sebaiknya lepaskan kaos kaki & sarung tangan, ganti jeans dengan celana pendek, karena pakaian basah yg menempel di kulit menyerap panas tubuh lebih cepat dan dapat menimbulkan hipotermia. Jika memungkinkan, tunggulah di pos 1 / 2 / 4 (pos 3 roboh) ketika hujan, jangan berhujan-hujan ria karena pakaian basah akan memberatkan bawaan (dan akan bau).
4. Lokasi Pendirian Tenda
Karena sudah larut senja dan kedinginan parah sehingga butuh ganti pakaian dan makan untuk menghangatkan tubuh, waktu itu saya dan rekan mendirikan tenda persis di depan Pos 4.
Saya dan Adik Saya Austin Advent Utomo. Photo Courtesy: Abdi Christia
Pagi harinya kami mendapatkan pemandangan yang indah untuk berfoto. Karena berada (jauh) lebih tinggi daripada danau, pemandangan danau lebih menyeluruh dan indah.
Ketika sudah pulang dan mengamati foto-foto, saya baru menyadari bahwa posisi Pos 4 adalah salah satu lokasi yang terbaik untuk berfoto di Ranu Kumbolo. Saya sebelum berangkat browsing foto-foto Ranu Kumbolo, dan foto terindah yang saya gunakan sebagai profile picture grup Whatsapp tim kami adalah foto yang diambil dari posisi Pos 4.