Tag Archives: syukur

Pesan Dari Aku di 2008 untuk Aku di 2021

Standar

Steve Jobs punya satu quote terkenal tentang “connecting the dots“, bahwa kita tidak bisa connecting dots ke masa depan, tapi hanya bisa melakukannya ke masa lalu.

Aku menelusuri jejak masa laluku melalui blog ini dan menemukan bahwa ada pesan dari postingan blog-ku di 2008 yang relevan untukku di 2021.

Manusia sungguh pelupa, maka baiklah baginya untuk menulis sepanjang waktu.

Di postingan itu aku menulis bahwa aku mendapat pesan dari Romo Kirjito, Berdoalah dengan past tense.

Tuhan, terima kasih telah membawaku ke Bali, tulisku di 2008 walaupun kenyataannya belum sampai ke sana.

Lalu di 2009 aku berkesempatan ke Bali saat study tour. Lalu terulang lagi di 2013. Dan lagi di Maret 2021.

courtesy photo – Aurelia Claresta Utomo

Di 2021, aku sudah lupa akan pesan Romo Kirjito itu, kalau tidak kubaca ulang postingan blogku sendiri.

Hai diriku di 2008… Terima kasih untuk catatannya. Teruslah menulis hingga akhir!

Note: foto diambil di bandara Ngurah Rai dari balik kaca. 6 Maret 2021.

Saya Bersyukur

Standar

Saya ingin bersyukur….

Untuk kesehatan yang luar biasa. Kelengkapan anggota badan yang sungguh berharga. Usia yang masih muda. Keluarga yang penih cinta. Teman-teman yang baik & ramah. Tempat tinggal yang aman. Tetangga yang baik. Orang-orang yang memperhatikan dalam hal-hal terkecil. Adik yang penyayang dan lucu. Kekasih yang lucu dan terbaik untukku. Dosen yang luar biasa. Kampus yang tidak pernah kuharapkan tapi sangat-sangat membentukku. Papa yang sudah meninggal tapi tetap bisa kukenang, juga rajin datang ke mimpiku. Semua… Semua yang terindah di atas bumi ini dan pernah kurasakan. Aku hendak bersyukur atasnya…

Terima kasihku yang tak kunjung habis untuk Sang Pencipta,

aurelia claresta utomo [namaku]