Monthly Archives: Agustus 2021

Review Mola Kuaci Bunga Matahari Kupas Original

Standar

Hari ini saya dikasih Mola Kuaci Kupas Original oleh boss besar, alias Mama. Hehehe… Katanya dibeli di Progo Palagan yg baru.

Kemasannya bagus, doff. Warnanya yang agak aneh. Hitam dan biru untuk produk makanan rasanya kurang nyambung ya?!

Setelah kemasan dibuka, dan ditaruh di Lock & Lock, penampakan kuacinya udah dilapisi tepung. Putih-putih. Kok kurang meyakinkan.

Ternyata setelah dicoba, rasanya hampir tawar. Selama ini kalo kita makan kuaci kan ada proses mbuka kulitnya. Kulitnya rada asin, dan kuaci mataharinya manis gurih. Tapi yang kupas ini hampir tawar. Kehilangan banyak rasa. Menurut aku sih, nggak oke ya. Aku ga suka.

Tapi kuacinya sejauh ini nggak ada yg asem pait karena busuk ya. Semuanya bentuknya utuh. Tapi rasa nggak bisa bohong, gimana dong?

Apakah aku akan beli lagi? Nggak. Sekali ini aja.

Foto: Aurelia Claresta. Samsung A12.

Ketika Asus Zenfone Max Pro M1-ku Baterenya Mati

Standar

Seumur-umur baru kali ini saya bongkar HP untuk mengganti baterai tanam sendiri.

Minggu-minggu terakhir HP saya mudah drop baterenya. Terparahnya yang saya alamni, baru aja saya cabut dari sebelah tempat tidur, lalu saya ke ruang tengah untuk mulai bekerja. Saya main HP sebentar, dan dia mati. Sejujurnya bukan hanya batere HP saja yang koit. Tapi Harddisk Seagate SATA 4T juga mati. Next time mungkin akan aku tulis soal matinya Harddisk 4 Tera itu.

Bulan Maret 2021 yang lalu aku masih tour ke luar kota. Terakhir di tanggal 13 Maret. Dan itu kondisi HP masih cukup normal menurutku. Sudah ada penurunan tapi masih bisa dipakai aktivitas tour.

April 2-3 minggu lalu aku mulai merasa baternya nggak sehat. Aku sempat browsing tentang bagaimana mengecek kesehatan baterai. Dan ketemu. Di Asus Zenfone Max Pro M1, caranya di kalkulator. Dengan kode +12345. Hasil pemindaian, baterai sehat. Jujur aku agak bingung.

Seminggu terakhir, baterenya bener-bener drop. Suatu hari, ketika baru saja full karena dicharge sepanjang malam. Ketika aku bawa ke meja kerja dan aku browsing2 dan chat, tiba-tiba dia mati. Laptop aja belum nyala. Masih awal banget. Belum mulai apa-apa.

Sampai di kejadian itu aku yakin baterainya soak. Tapi karena masih berkegiatan di rumah aja, aku belom beli baterai. Masih bisa tancap charget terus.

Tibalah saatnya aku ada kegiatan di luar rumah. Dan borosnya batere Asus Zenfone Max Pro M1 punyaku bikin kerjaan terhambat. Dalam semalam, aku harus nungguin dia charge awal (karena nampaknya habis bis bis) +-10 menit sblm bisa dinyalakan. Udah nggak bisa ditolerir. Aku pesan baterainya lewat Tokopedia tanggal 13 April 2021. Mumpung ada poin Ovo. Baterainya 105.000. Tapi karena pakai poin OVO jadi gratis, horee.

Akhirnya baterainya datang tanggal 17 April 2021. Berbekal nonton video tutorial Youtube, aku akhirnya bisa mengganti sendiri batere Asus Zenfone Max Pro M1 dengan beberapa kesalahan amatir. Kesalahannya apa? Akan aku tulis dalam tulisan terpisah, ya.

Btw, ini adalah post yang kelupaan dilanjutin dan kelupaan dipost. Kejadianny udah April, tapi baru dipost Agustus. Gapapa lah ya… Mon Maap

Pesan Dari Aku di 2008 untuk Aku di 2021

Standar

Steve Jobs punya satu quote terkenal tentang “connecting the dots“, bahwa kita tidak bisa connecting dots ke masa depan, tapi hanya bisa melakukannya ke masa lalu.

Aku menelusuri jejak masa laluku melalui blog ini dan menemukan bahwa ada pesan dari postingan blog-ku di 2008 yang relevan untukku di 2021.

Manusia sungguh pelupa, maka baiklah baginya untuk menulis sepanjang waktu.

Di postingan itu aku menulis bahwa aku mendapat pesan dari Romo Kirjito, Berdoalah dengan past tense.

Tuhan, terima kasih telah membawaku ke Bali, tulisku di 2008 walaupun kenyataannya belum sampai ke sana.

Lalu di 2009 aku berkesempatan ke Bali saat study tour. Lalu terulang lagi di 2013. Dan lagi di Maret 2021.

courtesy photo – Aurelia Claresta Utomo

Di 2021, aku sudah lupa akan pesan Romo Kirjito itu, kalau tidak kubaca ulang postingan blogku sendiri.

Hai diriku di 2008… Terima kasih untuk catatannya. Teruslah menulis hingga akhir!

Note: foto diambil di bandara Ngurah Rai dari balik kaca. 6 Maret 2021.

“Liburan” Ke Karimun Jawa di Masa PPKM Level 4 (16-18 Agustus 2021)

Standar

“Tanggal 16-18 kosong nggak?”

“Kosong. Ada apa?”

“Mau liburan ga ke Karimun Jawa?”

“Mauuu lahhhh!”

Seneng banget diajak ke Karimun Jawa. Walaupun nggak bener-bener liburan, ya! Utamanya ya, produksi video musik untuk Youtube Channel Felix Irwan dan Tami Aulia serta Lia Magdalena. Tapi ya kalau udah selesai syuting kan tetep bisa menikmati sunrise dan sunset di pantai.

Bukit sebelah Pantai Anora
16 Agustus 2021
photo by Aurelia Claresta Utomo
ASUS M1 Pro (No Image Processing)


Kok tumben diajak produksi? Ya ini adalah perdana tim Brontok AV produksi di luar Yogyakarta. Jadi bawa ekstra SDM untuk backup foto, video, vlog dan juga nyetir mobil.

Ini adalah kali pertama aku ke Karimun Jawa. Dalam waktu 3 hari, 2 malam, tim Brontok AV produksi 100 konten video. Memang agak padat jadwal kerjanya.

Pantai Anora – 16 Agustus 2021
photo by Aurelia Claresta Utomo | ASUS M1 Pro (No Image Processing)

Tapi kita masih sempet sunsetan di Pantai Tanjung Gelam di hari pertama dan di tengah laut di hari kedua. Keduanya sangat indah dan membayar lunas segala kecemasan dan kesepian selama PPKM. Seindah itu! Suwer!

Kami beruntung, karena sepinya Karimun Jawa akibat PPKM, kami bisa syuting seolah-olah itu pulau pribadi. Kosong! Ya tentu kami tunggu pengunjung lain pulang. Kami dapat footage aerial yang bagus di Pulau Cemara Besar, di tengah laut, di Pantai Anora, dan Pantai Pasir Putih (Pantai Bobby).

Kami juga beruntung karena tour guide langganan Maski (Director Brontok AV) juga sedang nggak menerima group (tour) lain karena lagi PPKM. Orangnya punya behavior yang bagus dan membuat tamu merasa dekat, tapi juga nyaman. Tour Guide Kami namanya Mas Kuntet.

Makanan, guest house yang dipilih Mas Kuntet bener-bener MANTAP!!! Makanannya walaupun masakan rumahan tapi ga ada satu pun yg failed. Bahkan konon dengan 100.000 kami dapat makan ikan bakar dan cumi bakar makan ber-9 sampai kenyang. Gokil kan. Harga tournya pun cenderung murah, Rp1.200.000,- per orang untuk 3 hari 2 malam. All included, mulai dari penyebrangan, guest house estetik dengan AC, 2 mobil, makan 3x sehari, kapal, alat snorkling, pelampung, semuanya udah beres. Kalau kamu nggak lupa bawa shampoo, sabun, sikat gigi, sandal jepit, minyak angin, dan antimo, kamu udah ga usah keluar duit lagi, sampe balik ke Pantai Kartini, Jepara.

Oh ya, karena masih dalam status PPKM Level 4, kami ke Pulau Karimun Jawa harus sudah swab antigen semua H-1. Kalau belum, bisa swab di pelabuhan Jepara, Rp150.000,-. Hal lain yg harus disiapkan adalah surat jalan dari PT. Menjelaskan tujuan kerja, siapa yg mengirim perintah perjalanan, dan siapa yg menerima/bertanggung jawab di Pulau Karimun Jawa. Oh ya, harus sudah vaksin ya, guys.

Buat yang mau ke sana juga, dan belom tau mau pakai guide siapa, coba deh hub Mas Kuntet Karimun Jawa via WA 0812 2529 5961 (ybs lebih suka telp, ga suka chat).

Pelabuhan Karimun Jawa – 17 Agustus 2021
photo by Aurelia Claresta Utomo | ASUS M1 Pro (No Image Processing)

Begitulah singkatnya, guys… Perjalanan kemarin. Penyebrangan ke Karimun Jawa kapalnya terombang ambing banget. Hampir semua pusing dan mau muntah. Tapi pas pulangnya kapalnya sangat anteng, lebih anteng dari kereta api. Tips anti mabok lautnya ya, duduk di area tengah kapal, kalau bisa tidur lebih bagus, orang-orang lokal banyak yg gelar selimut di lantai dan tiduran, Itu meminimalisir goncangan ombak. Satu lagi, jangan makan terlalu dekat dengan keberangkatan naik kapal. Beri jeda 3 jam agar lambungnya ga penuh.

Sekian dulu catatan perjalanan dinas aku kemarin ke Karimun Jawa. Next aku akan tulis lagi kalo ada yang menarik. Bye guys!