Di sini saya cuma mau pamer foto. Hahaha… Biar pada mupeng…. *padahal nggak ada yang pengen juga, GR*. Kadang kala, terlalu cepat datang ke suatu tempat itu berkah bin anugrah. Gara-gara kecepetan datang di Bosscha, saya malah menemukan bahwa daerah observatorium ini indah untuk digunakan berfoto-foto. Intinya, fokuslah pada pemandangan alam dan kemampuan alam menciptakan foto-foto ini, jangan fokus pada ‘model’nya, yah.
Kebanyakan orang hanya berfoto di sekitar teropong Zeiss (diberi nama sesuai dengan lensanya yang buatan Carl-Zeiss). Tapi justru foto-foto yang saya pajang ini nggak satupun mencuri pesona si teropong yang sering dikenal dengan nama Bosscha itu.
Sebagai informasi aja. Teropong yang paling terkenal di observatorium Bosscha bernama Zeiss. Bosscha sendiri adalah nama dari areanya. Area observasi bintang. Bosscha adalah nama dari tuan tanah yang memiliki tempat itu. Beliau dulu adalah pemilik perkebunan teh yang kaya di sana.
Di bawah ini adalah foto saya di bawah pohon bougenville yang sudah besar sekali. Bunganya yang rontok memberikan kesempatan untuk menciptakan setting foto yang bagus. Sekali lagi yang bagus adalah tempatnya ya. Saya nggak mau komen soal modelnya. 😛
Pancaran matahari saat itu juga membantu menciptakan foto dengan efek cahaya yang dramatis seperti foto di bawah ini. Kalau mupeng, segera ke sana deh. Sekedar numpang foto-foto aja. Menurut saya sih, fotonya sedikit mirip dengan foto-foto di luar negri 🙂