Malam-malam… aku dengerin video Youtube Valerie Thomas dan Denny Sumargo. Sesekali aku scrolling Instagram. Aku nemuin satu postingan muka mbak-mbak Indonesia sendang perawatan di klinik kecantikan dengan berlumur darah (nampaknya perawatan Platelet Rich Plasma) dengan caption Beauty is Pain.
Seketika aku terusik. Ah, masa Beauty is Pain? Yakin? Bukannya Beauty is Painful? Serta merta aku ketikkan di pencarian Google Translate, Beauty is Pain. Terjemahannya di bahasa Indonesia, cantik itu sakit. Hmmm…
Beauty is a noun. Pain is also a noun (and a verb). Cantik adalah adjektiva (kata sifat). Sakit pun adalah adjektiva.
Walaupun aku merasa bentukan katanya aneh, tapi istilah beauty is pain benar-benar ada. Setidaknya ada lagu Beauty is Pain yang dinyanyikan Alessia Cara.
Aku nonton Bridgerton di Netflix dan aku semakin paham. Yes! kecantikan butuh banyak pengorbanan. Melawan kegemukan butuh usaha, waktu, niat dan pegelnya olah raga. Melawan jerawat dan keriput butuh perawatan dan proteksi dan upaya-upaya yang tidak bisa dibilang alami. Untuk tampil menawan harus memperhatikan tata busana dan tata rambut. Dan harus ada pengorbanan ketika busana dan rambut kita ditata, wajah kita dirias demi sebuah estetika.
Eh, by the way… ketika tulisan ini mulai kutulis, ternyata bukan lagi malam. Ternyata udah pagi. Udah jam 4:54 pagi. Jam tidurku masih kebalik gara-gara tour ke Malang kemarin Sabtu dan Minggu.
Anyway selamat hari Rabu! Jangan lupa merawat tubuh kalian. Karena dengan merawat tubuh, itu adalah penghargaan terhadap diri sendiri. Kamu yang bisa memastikan dirimu terawat dan bahagia. Bukan orang lain. Be kind to yourself. Body and soul… *lalu mengalun lagu To The Bone milik Pamungkas yang lagi trending karena dinyanyikan dengan soulful oleh Hana Wilianto di TikTok.