Teman-teman saya dari FEB UGM sudah ada 3 orang + 1 orang investor yang memiliki kedai ramen. They are Saiqa, Putro & Galih Baskoro (Hotaru & Hotaru Ramen) and Genny Mirzana Nugraha (Nikkou Ramen). Saya salut dengan keberanian mereka untuk membuka bisnis sendiri dan membuka lapangan pekerjaan buat orang lain.
Seperti yang saya sudah tulis di post terdahulu, saya sudah mencoba ramen di Sakura (Babarsari), Sapporo Ramen (Jakal km10,9), dan Hotaru (Godean). Intinya saya sempat gemar dengan ramen setelah makan miso ramen di Sakura. Sayangnya, rasa miso ramen di kunjungan saya berikutnya, berubah. Saya pun berkesimpulan wah, ramen kok rasanya terlalu hambar ya. Kayanya kurang cocok dengan lidah saya. Saya lebih suka dengan mie ayam 🙂
miso ramen di Sentana Bistro -gambar dari blog orang-
Setelah post tersebut dibuat saya mencoba makan ramen di Ramen (Jakal, depan Superindo) dan Sentana Bistro (Jakal, deket Hoka-Hoka Bento). Ramen di Ramen hampir sama dengan ramen lain yang pernah saya makan. Nggak favorit. Tapi kemarin siang saya makan di Sentana Bistro. Stamina ramen yang saya pesan, rasanya biasa saja. Tapi chicken ramen yang dipesan adik bungsu saya, secara mengejutkan RASANYA ENAK! Harganya Rp24.000.
Saya baru 2 kali datang ke Sentana Bistro, tapi saya bisa memuji tempat ini karena beberapa hal, antara lain karena harganya sesuai dengan layanan yang didapat. Untuk setiap pengunjung yang datang akan langsung disuguhi handuk dingin, 1 cup ocha, dan 1 porsi kecil potato salad. Mashed potato-nya seperti dipadukan dengan acar timun dan wortel. Nice! Suasanya dan interiornya cocok dengan harganya. Sebelumnya di Sentana Bistro saya pernah memesan tobiko (telur ikan terbang) sushi dan tempura sayuran (Rp15.000). Sushinya kurang oke, tempuranya lumayan banyak dan mengenyangkan!
Try Sentana Bistro!