Tag Archives: singapura

Jalan-jalan itu Belajar yang Mengasyikkan

Standar

Anak-anak jenius mungkin mudah dalam membayangkan hal-hal yang ditulis di buku dan mengingatnya. Nggak berlaku buat saya. Bagi saya, belajar itu paling ‘nyangkut’ kalo dilihat sendiri dan konkret. Apakah ini bisa dibilang saya tipe pembelajar kinestetik? Entahlah, belum di-tes, tapi sementara saya beranggapan seperti itu. Saya pembelajar kinestetik.

Dalam rangka pergi ke acara annual retreat perusahaan, seisi kantor yang statusnya sudah pegawai tetap, rame-rame berangkat ke Siem Reap, Kamboja 16 Mei 2011 yll. Rutenya melewati Singapura dulu, baru ke Siem Reap.

Uhuy, hello Singapore! Lamo tak jumpo! (norak dotkom). Di Singapura cuma ada waktu untuk ‘main’ 1 jam. Alhasil, cuma dipakai untuk keliling-keliling airport. Kualitasnya jauh banget sama SHIA (Soekarno Hatta International Airport).

Kalau punya Singapura dikasih nilai 9,5, Indonesia dikasih nilai 6,5.

Banyak outlet duty free, di mana barang tidak dikenai pajak, fungsinya supaya turis tertarik untuk belanja. Hal yang mengagumkan adalah di dalam ruangannya, semua anggrek di sana asli. Iri deh, kok bisa sih? Kok ga nemu yang gituan di Indonesia, sih?

Hal lain yang bikin mupeng adalah, lansianya masih pada kerja. Aaaa… kerennn. Lansia itu seneng loh, punya kerjaan. Yah, walau kerjaannya simpel seperti lap meja di Burger King atau ngumpulin trolly dengan ‘scooter berjalan’. Mereka pasti merasa hidup mereka lebih berarti ketika masih bisa berguna di hari tua.

Trus juga ada fasilitas toilet yang khusus buat ibu yang bawa anak kecil. Ke toilet bisa tetep jagain bayinya. Aman deh. Kenapa di Indonesia belum pernah liat, yah? Apa karena asumsinya bawa bayi ke mall pasti bawa baby sitter-nya?

Hal yang bikin mupeng adalah toko yang bener-bener pamer abis. Pameran cokelat. Pulang-pulang ke Indonesia, saya yang biasanya nggak pernah mikirin M&M chocolate, akhirnya jadi impulsive. Hedeeeh. Mataaa.. mataa… [bersambung]

Gaji PNS Naik???

Standar

Saya baru baca berita tentang kenaikan gaji PNS dan TNI/Polri dalam RAPBN 2010. Dengan sejujur-jujurnya saya mengaku senang. Mengapa senang? Toh saya belum bekerja, bukan PNS, apalagi TNI/Polri. Ibu saya juga bukan pegawai pemerintah. Nggak ada hubungannya blas terhadap keuangan pribadi saya. Hahaha.

Mengapa saya senang? Karena dengan adanya kenaikan gaji ini, semoga kinerja para pegawai pemerintah ini menjadi lebih baik. Sebenarnya begini, gaji naik 5% nggak akan sekonyong-konyong meningkatkan kualitas kerja. Tapi, kalau gaji pegawai pemerintah semakin baik, maka akan berdampak pada seberapa baik pemerintah akan mendapatkan pegawai baru dari lulusan-lulusan terbaik negri ini. Lulusan terbaik di universitas saat ini tentunya nggak berharap bisa menjadi PNS kan. Mereka akan berusaha mendapat pekerjaan yang menawarkan gaji setidaknya di atas 2,5-3juta. Ehm, ya sebaiknya sih mendapatkan pekerjaan di perusahaan minyak yang gajinya bisa mencapat 7 jutaan. Angka barusan merupakan angka bagi lulusan S1 saya dan teman-teman di Ekonomi. Bagi mereka yang dari teknik, tentunya bisa mendapatkan belasan juta sebagai gaji pertama di perusahaan minyak.

Jika orang sudah mendapatkan gaji yang cukup untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sebagai masyarakat urban, saya rasa hanya mereka yang serakah yang kemudian masih mau korupsi. Tapi kalau gaji pokok seorang bapak 2 anak misalnya masih berada di angka 1.5 juta, ya wajar lah masih nyari sampingan, ya nilep-nilep dikit lah… bisa dibilang korupsi kecil-kecilan. Oleh sebab itu, gaji tinggi merupakan salah satu hal yang dapat memperbaiki kinerja pemerintah kita. Secara bertahap, HRD di departemen-departemen pemerintah harus memperbaiki sistem remunerasi dan kemudian memilih pegawai-pegawai baru yang bisa bekerja lebih efisian.

Singapura sudah lama terkenal sebagai negara yang membayar pegawai negri dengan gaji setara dengan swasta. Hal ini membuat pemerintah mereka menjadi efisien dan terbilang cukup bersih dari korupsi. Dari sini saya tahu bahwa gaji pegawai negri di Singapura per November 2007 adalah 2.330 dolar Singapura atau kalau dikurs-kan sekitar 16 juta Rupiah per bulannya. Bonus akhir tahunnya sebesar 2.5 kali gaji sebulan. Mantap ya….

Kalau begitu, semua juga pengen kerja di pemerintahan. Pasti rasa nasionalis-nya meningkat pesat. Semua [makin] pengen kerja di pemerintahan. Hohoho

sumber gambar

Malaysia Tidak Lebih Baik dari Indonesia

Standar

Hehehe… Judulnya itu, bukannya maksudnya kasar & tidak bersahabat dengan negeri jiran (baca:tetangga), ini hanya ungkapan penghibur hati saja. Mengapa saya bilang begitu? Karena pada Jumat (13/06) malam, (waktu nonton Republik BBM) pukul 20:45 saya melihat tulisan di berita pendek saluran TV One:

Pembayaran gaji pegawai negri Malaysia dicicil

Ya, ampun…. Udah pegawai negri, dicicil. Means, Malaysia juga sedang kelimpungan menghadapi kenaikan harga minyak. APBN-nya kacau…. Makanya Badawi disuruh-suruh (baca: didemo) untuk turun. Soalnya, harga BBM di sana mau dinaikkan 40% sih.

Nah, baikan SBY kan? Naikkin BBM cuma 30%. Hohoho. Tapi hati-hati. Karena harga minyak di Indonesia lebih rendah daripada di luar negri, rawan lho!

Rawan penyelundupan BBM ke luar negri. Karena harga di luar lebih tinggi, makanya lebih untung untuk dijual ke luar, seperti ke “Singaparna”

* (Singaparna adalah negara tetangga, katanya Pak Ihsanudin Noorsy di acara Republik BBM, Jumat lalu)