Melihat Meteor 14 Sept 2023 – Pencarian Bakmi Jawa Di Paingan Menuju Tengah Malam

Standar

Penat dengan pekerjaan yang banyak di depan laptop dan mengetik, saya tiba-tiba ‘craving’ sesuatu yang comforting. Saya ingin makan bihun nyemek. Saya mengajak orang rumah untuk cari di deket-deket sini aja. Dan tumbennya diiyakan. Jujur saya nggak lihat jam, sudah jam berapa itu saya nggak gitu ‘ngeh’.

Top of mind saya tentang bihun nyemek adalah bakmi jawa Wijaya, di deket lapangan SD Model, utaranya Jogja Bay. Agak jauh, dan Jogja lagi dingin berangin. Biasanya orang rumah menolak diajak pergi malam-malam. Dingin, katanya.

Karena bakmi jawa Wijaya jauh, maka kita berputar ke Redwood jalan Beringin. Eh, sampai sana ternyata gelap gulita. Jalan Beringin ini memang jalan yang cukup gelap kalau malam. Nah, akhirnya orang rumah menawari untuk ke daerah stadion. Saya setuju aja. Pokoknya nyari comfort food.

Baru beberapa ratus meter dari Redwood, di langit barat laut ada meteor jelas sekali. terang sekali. bukan yang kaya setitik bintang kecil. Ini terlalu jelas, kaya ada kembang api di langit.

Sayangnya karena lagi di motor, sempat ketutupan daun-daun pisang sebentar. lalu perlahan menghilang. Kalau saya kira-kira sih, itu lamanya sekitar 3-5 detik. Orang rumah pun sempat menoleh dan melihat juga itu meteor.

Saya kemudian bercerita ke orang rumah. Terakhir kali saya melihat meteor nampaknya waktu masih baru masuk kuliah, ada acara Equilibrium, dan kami nginap di daerah pantai. Malam-malam kami ada acara bertukar kuis plesetan nama-nama dosen FEB UGM. Nah mungkin terakhir kali saya melihat meteor di situ. Karena itu literally tidur-tiduran melihat langit di pantai. Pantai apa aja, saya lupa. LOL.

Pencarian lapak bakmi jawa belum berakhir. Akhirnya ketemu yang masih buka, yaitu di Bakmi Jawa Pak’Dhe Jhon, di Jalan Tajem, Maguwoharjo. Yang jualan bapak-bapak tua. Jualan sendirian. Saya pesen bihun nyemek tidak pedas dan orang rumah pesan bakmi goreng pedas. Minumnya hanya pesan 1, yaitu teh panas. Karena saya biasanya nggak minum banyak setelah makan mie kuah.

Rasanya lumayan memenuhi rasa craving yang muncul. Saya senang. Harga bakmi dan bihunnya 15 ribuan. Tehnya 3 ribuan. Rasa bihun saya agak asin tapi bisa dinikmati. Bahkan tidak habis karena saya makan nggak banyak. Akhirnya sisany dibungkus bawa pulang.

Orang rumah bertanya ke saya, menurut saya bagaimana rasa makanan di warung Pak’Dhe Jhon. Saya bilang oke lah. Bisa dinikmati. Bukan kelas yang enak banget kaya Bakmi Jawa Wijaya atau Bakmi Jawa Plengkung Gading Alkid. Karena harga mereka udah di 25 dan 30 ribuan. Bakmi jawa Pak’Dhe Jhon menggunakan telur ayam dan bukan telur bebek. Kalau menurut saya, pakai telur bebek itu wajib kalau mau “gurih alami”.

Orang rumah pun bilang kalau bakmi gorengnya kurang. dia tetap favoritin Mie Goreng yang dijual Nasi Goreng Gila Ortega Sedap Malam di Jl. Tasura. Saya pun bilang, wah itu penemuanku yang hidden gem e. Dijawab, hidden gem kok rame. Tapi menurutku ya nggak rame berlebihan sih, guys. Paling antri 1 atau antri 2. Maksimal antri 3. Nunggu ya paling 15 – 30 menit gitu. Kadang-kadang juga bisa dapet ga antri. Untuk rasa yang konsisten, menurutku NasGorGil Ortega Sedap Malam layak dicari buat area Paingan dan sekitarnya.

Siangnya berikutnya di tanggal 15 September 2023, saya baru teringat tentang meteor semalam, karena semalam saya tulis di status di IG “meteornya jelas banget *emoji orang mata bintang”. Ada 2 orang yang nanya tentang meteornya, saya pun browsing. Gimana ya cara browsing meteor semalam. Orang nggak tau jam berapa. Sekilas sih orang rumah bilang jam sebelas malam waktu melihat Redwood tutup. Eh ternyata mesin pencari Google yang canggih dengan AI-nya menawarkan keyword meteor 14 Sept 2023. Nah.. dapat deh beritanya. Ini link berita dari Detik News. Tapi berita dari Republika ini yang saya screenshot dan pajang di IG story saya. Berita yang menginfokan bahwa meteor spesial ini jenisnya adalah meteor jenis bolide.

Sebenarnya saya masih ada kerjaan kejar tayang bikin verbatim untuk thesis supply chain mahasiswa Indonesia di Milan. Tapi beginilah kalau nulis kejadian itu nggak bisa ditunda. Kalau ditunda udah expired dan udah lupa atau udah nggak excited.

Bye now.. aku mau lanjut ngetik verbatim lagi. Ciao! Semoga bisa lihat meteor lagi kapan-kapan.

Kegembiraan Seharga Tiga Ribu Rupiah

Standar

Sebagai pengusaha yang memilih untuk berjualan dengan prinsip jualan tidak mau ngoyo (karena kalo ngoyo pasti sakit dan malah ga bisa kerja beberapa hari), ada kalanya saya nggak punya cukup uang untuk belanja hal-hal sekunder.

Di suatu hari yang bokek, habis membayar cicilan kartu kredit (untuk modal usaha bukan konsumsi) dan barang belanjaan belom datang sehingga belom bisa muter modal, saya mengambil sebatang sabun Lux seharga tiga ribu saat sedang dibayarin belanja di warung oleh seseorang. Sabun ini saya pilih setelah beberapa waktu saya menggunakan sabun kecil-kecil yang saya selalu bawa pulang ketika menginap di hotel waktu event luar kota. Dan suatu hari sabunnya habis di saat uang cash tiris-tirisnya.

Sudah lama saya nggak pakai sabun batang. Momen terakhir kali saya beli dan pakai sabun batang mungkin saat sedang KKN di sebuah desa di daerah Pajangan, Bantul di tahun 2008. Atau setidaknya itu momen “pakai sabun batang” yang berkesan bagi saya. Kalau di hotel tentu sesekali saya mandi pakai sabun batang, tapi biasanya pun saya bawa sabun cair sendiri supaya mandi terasa lebih nikmat dengan sabun wangi yang nggak gratisan.

Saya pulang dari warung dengan sabun batang Lux Velvet Jasmine. Sungguh pemilihan kata yang aneh. Velvet yang artinya beludru simbol kekuatan dan kekayaan. Nggak cocok banget buat sebuah sabun batang seharga tiga ribu yang meninggalkan residu di kulit sehabis mandi dan cenderung bikin kulit kering setelahnya. Sungguh lucu cara marketer menjual mimpi, kalau dipikir-pikir.

Dan saya cukup kagum dengan diri saya sendiri. Setelah beberapa minggu pakai sabun batang hotel, hari itu saya gembira sekali ketika membuka dan mandi pakai sabun batang Lux tiga ribuan. Batangnya besar. Eh, gimana? Iya, sabunnya digenggam pas gitu, nggak kekecilan kaya sabun batang hotel. Dan wangiiii… OMG at least yang ditulis di kemasan benar. Fragrant! It’s true. Beneran wangi… Yah, at least sampe beberapa hari setelahnya masih akan wangi. Ah, jadi ingat sebuah lagu dangdut lawas. Cintamu seperti sabun mandi. Awalnya wangi, tapi wanginya akan segera hilang. Sungguh perumpamaan yang menggelikan.

Tapi momen mandi dengan sabun baru itu ternyata sangat refreshing. Momen itu nggak saya lupakan sampai beberapa minggu kemudian saat modal lagi ngumpul dalam bentuk uang yang numpuk… dih, numpuk., akhirnya saya bisa belanja sendiri! Sambil naik sepeda sore-sore, saya mampir ke toko kelontong di pasar dekat rumah, Toko Gemilang. Saya beli sabun batang lagi.

Ada yang bisa tebak saya bisa beli sabun batang apa kali ini?
Jangan nebak di sini. Jawab langsung aja di WA saya: 0895 39266 4331. Di sana saya akan ucapkan terima kasih karena sudah membaca postingan terbaru saya ini. Ha ha ha. Salam kenal.

PCR Hi-Lab Jogja Rp480.000 Hasil 12 Jam. Nyatanya Berapa Lama?

Standar

Aku udah ngalamin 3 kali daftarin tim untuk tes PCR di Hi-Lab Kridosono Yogyakarta. Untuk perjalanan dengan pesawat, memang mensyaratkan tes PCR, tidak bisa sekedar Swab Antigen. Kami selalu ambil paket “termurah” yang ditawarkan, yaitu PCR Reguler dengan SOP hasil keluar 12 jam setelah pengambilan. Bagaimana kenyataannya?

Di PCR pertama, 24 September 2021, aku mendaftarkan 4 orang untuk ikut. Kami ikut tes dengan jadwal tes jam 07:00-08:00. Kami sampai sekitar jam 7:15-7:30 dan hanya dengan ngantri 5-10 menit, sudah selesai pengambilan sampelnya.

Kenyataannya, hasil 2 orang dari kami keluar pukul 12:28. Dan sisanya keluar jam 13:34. Yang artinya result keluar dalam waktu 5 hingga 6 jam.

PCR kedua, 13 Oktober 2021. Aku mendaftarkan 2 orang untuk Tes PCR Regular. Ikut tes jam 07:00-08:00 dan result keluar pukul 11:00. Artinya result keluar lebih cepat. Hanya dalam 4 jam saja.

PCR ketiga, 19 Oktober 2021. Aku mendaftarkan 3 orang untuk Tes PCR Regular. Ikut tes jam 10:00-11:00 dan result keluar pukul 16:13. Artinya result dikirimkan via e-mail setelah diproses selama kurang lebih 6 jam.

Dari 3 kali test di kurun waktu Sept-Okt 202, dan kami mendaftar ketika jumlah slot masih di angka 65an (yg artinya tidak lebih dari 5 orang yg test di jam tersebut) maka hasilnya akan keluar di kurun waktu 4-6 jam.

Semoga pengalaman ini membantu kalian yang harus PCR untuk berbagai kepentingan. Untuk info lebih lengkap silahkan langsung cek di website Hi-Lab Covid-19 Test Center

Tranfez – Aplikasi Transfer ke Luar Negeri yang Recommended

Standar

Hello… Seperti yang kalian tau, aku memang sedang jualan barang yang belanjanya dari Luar Negeri. Kali ini aku belanja dari Vinted. Aplikasi barang second di Uni Eropa. Dan juga Ebay Jerman. Untuk pembayaran aku dapat saran dari Jastip untuk kirim ke rekanan Jastip di Jerman pakai Tranfez untuk dapat free transfer. Setelah aku dapat charge sekitar EUR 5 untuk transfer uang EUR 10 ketika transfer pakai PayPal Friend & Family. Hahaha

Long story short, aku instal Tranfez per 17 Sept 2021. Aku pakai untuk kirim uang ke orang Indonesia di Jerman, rekanan Jastip yang kupakai. Konon katanya langsung sampai. Caranya sangat mudah

Untuk transfer hanya dibutuhkan 3 hal: Nama Lengkap, nomor IBAN (seperti nomor rekening dengan kode negara dan kode bank) serta BIC yaitu kode nomer dan angka khas untuk si pemegang rekening. Dari yang pernah aku lakukan, uang masuk langsung, kurang dari 1 jam. Di luar hari libur ya.

Setelah itu, kamu akan dapat angka berapa nilai yang harus kamu transfer dari bankmu di Indonesia. Aku pakai BCA. Jadi aku harus transfer persis di angka conversionnya ke nomor rekening BCA mereka yaitu PT Indo Koala Remittance 5230393933. Lalu upload bukti transfer ke aplikasi dan tunggu diverifikasi.

Hingga saat ini aku udah pakai sebanyak 6 kali transaksi berhasil. Semuanya memuaskan termasuk ketika ada kesalahan. Yaitu kiriman uangku ditolak. Alasan penolakan ada beberapa, jadi nggak bisa disimpulkan yang mana. Hanya butuh bikin request baru dan upload lagi bukti transfer kita. Dibantu dengan CS yang cukup responsive via WA, kirim ulang lancar nggak banyak drama seperti yang aku alami untuk pengisian PayPal dengan Triv.id

Untuk kurs transfer, menurutku cukup bagus rate-nya. Aku dapat rate EURO seharga 16.600-16.800an di kurun waktu 17-30 Sept 2021. Jauh lebih bagus rate-nya dibanding aku pakai kartu kredit Bank Niaga (yang limitnya 100 juta, LOL).

Kalau ada yang tertarik untuk coba aplikasi transfer uang ke luar negri, TRANFEZ, bisa pakai kode referral dari aku untuk dapatkan free biaya admin. Aku udah 6x pakai selalu free biaya admin. Masih happy sampai saat ini. LOVE IT!

Save kode Referral aku ya: 646F82. Salam Cuan!

PCR Travelling di Jogja Siloam vs Hi Lab. Mana yang lebih oke?

Standar

Artikel ini adalah info yang aku kumpulkan/dapatkan karena mau bepergian dengan pesawat dari YIA ke PLM tanggal 25 September 2021. Aku akan bepergian bersama tim Felix untuk event akad nikah di Palembang.

Beberapa hari yang lalu, aku diinfokan bahwa untuk terbang sekarang dibutuhkan swab PCR dan bukan hanya swab rapid antigen.

Journey cari info dimulai dengan browsing dan e-mail bandara YIA Yogyakarta, meninggalkan pertanyaan dan e-mail di website Batik Air. Tidak ada balasan. Hahaha. Ironis ya.

Aku kemudian kirim DM ke 2 pihak yang membagikan story tentang terbang dengan pesawat. Yang 1 sih memang public figure. Kemal Mochtar yang habis bepergian dari bandara DPS Bali ke Jakarta. Yang 1nya lagi adalah teman SDku, ibu 2 anak yang bepergian bawa baby. Keduanya juga ga balas. Hehehehe. Yok cari lagi.

Akhirnya aku dapat info via WA dari 3 pihak yang bekerja di sekitar bandara. 2 orang dari CGK dan 1 orang dari YIA. Ketiganya mengatakan untuk ke dan dari Sumatera dibutuhkan PCR. Apalagi katanya Palembang masih di level 4.

Tahap selanjutnya adalah mencari info PCR dan kapan harus PCR kalau mau berangkat di tanggl 25 September 2021 jam 7 pagi.

Karena pernah jadi pasien operasi di Siloam, aku punya WAnya Siloam. CSnya pun cukup responsif menurutku. Aku hub WA mereka di nomer 08127971644 dan dialihkan ke nomer yg khusus melayani reservasi swab di nomer 0813 2908 1668.

Singkat cerita, di Siloam ada 3 paket PCR yang bisa diambil, yaitu paket REGULAR (next day) 495.000, GOLD (same day) 900.000, dan PLATINUM (6 jam) 1.399.000. Untuk 4 orang tim, kami harus daftar masing-masing dengan aplikasi MY SILOAM. Tapi go show / langsung datang juga bisa. Saya pun memutuskan mau go show aja. Karena biasanya tugas saya yg daftarin anggota tim lain, terutama Felix.

Jika ambil paket PCR REGULER di Siloam, kami harus PCR paling lambat tanggal 23 Sept 2021 di kurun waktu 18:00-19:00 untuk result yang muncul setelah jam 17:00 di tanggal 24 Sept 2021, dan digukanan untuk terbang di 25 Sept 2021 pagi.

Info aja, kenapa ambil yang reguler? Karena ini event, jadi budgetnya diambil yang paling bawah. sesuai budget EO/klien.

Beberapa menit berselang ada info dari tim sebelah yang kemarin sempat PCR bertiga di Hi Lab Kotabaru. Ternyata Hi Lab Kotabaru Yogyakarta menawatkan paket PCR yang lebih cepat keluar resultnya dengan harga yang lebih murah. Ada 2 paket, yaitu PCR REGULER (12 jam) 480.000 dan PCR Travelling (5 jam) 750.000 dengan range waktu test yang bisa lebih panjang. Yaitu pengambilan sampel jam 06:00-14:00 dan hasil diterima 12 jam setelahnya via e-mail. Tapi harus daftar dulu dan pendaftaran bisa diwakilkan oleh 1 orang saja. Mantap! Hi Lab menang kali ini dari pilihan service yang ditawarkan.

Semoga info ini membantu!

[Review Produk] Molto Eau De Parfume Enchanting

Standar

Sebagai orang yang cukup peka dengan bau-bauan dan wangi-wangian, aku tuh seneng kalau jemuran itu wangi karena dikasih pewangi pakaian. Lewat di area lorong jemur itu rasanya relaxing.

Nah, kebetulan 2 hari yang lalu si So Klin Pewangi Hijab Double Parfum habis. Akhirnya aku mampir ke Alfamart waktu lagi sepedaan. Pede, padahal cuma bawa uang selembar 20 ribuan dan recehan.

Di aisle Alfamart aku nemu Molto Enchanting ini dengan kemasan agak kusut tapi harga promo. Rp17.000 saja untuk size 720ml. Masuk dalam budgetku. Hehehe. Kalau mau beli Downy harusnya ga cukup ya… Karena Downy kan di harga 30 ribuan.

Jujur dari awal liat kemasannya aku ga yakin si Molto Enchanting ini wanginya bakal enak. Kenapa? Karena nuansa designnya glamour, bukan fresh. Aku biasanya cocok dengan yang fresh kalau untuk pakaian.

Setelah dicoba di pakaian. Aku pertamanya agak aneh dengan wanginya. Samar-samar. Mungkin karena aku kebiasaan ga pake takeran kalo untuk pewangi. Aku main tuang aja. Jadi kesan pertamanya, ini kurang wangi. Dan wanginya aneh.

Kesan kedua, ketika mencuci kedua kali, aku ambu ketika menuang di mesin cuci. Wanginya ketika dituang itu kaya wangi sirup melon. Nah, ketika sudah selesai dicuci, aku cium lagi pakaiannya, wanginya mirip sesuatu! Aku ke kamarku dan ambil sebotol Fres Hijab Refresh Desert Queen yang kupakai untuk bikin wangi kaos-kaosku. Ganti-gantian dengan cologne yang lain tentunya. Dan MIRIP!!!! Hahaha… lucu deh momen “eureka”nya itu. Lah, kok mirip!

Ya, kesimpulanku, Molto Eau De Parfume Enchanting ini masuk dalam kategori sekali beli. Aku ga akan beli lagi. Tapi karena harganya murah dan pas pewangiku habis, ya boleh lah buat ganti-ganti. Biar ga bosen sama So Klin Pewangi Hijab Double Parfume yang murce. Seingetku cuma 13.000 di Alfamart juga, sebulanan yang lalu.

Note: karena aku pemalas, aku pakai mesin cuci 1 tabung yg tipe top loading, dan itu pewangi memang aku tuang bersamaan dengan deterjen. Walau dilarang, ya tapi karena males, ya gitu caraku. Hehehe.

Obat Herpes Simplex – Acyclovir Krim 5% atau Chloramfecort-H?

Standar

Sekitar tanggal 6 September 2021, di tangan kiriku mulai muncul ruam kemerahan dan sedikit lepuhan. Awalnya aku kira terkena tomcat karena memang kamarku bersebelahan dengan sawah, banyak serangga termasuk tomcat yang sering nyasar ke kamar. Aku agak curiga apakah ini herpes? Tapi kok nggak menyakitkan seperti yang selama ini dikeluhkan Mama.

Aku pun tidak memberi obat apa-apa. Dan keesokan harinya, mulai gatal dan ada bentol merah besar didi sekitar lepuhan. Aku pun menunjukkan lepuhannya sama Mama dan ditanya, apakah gatal dan perih. Aku bilang belum gatal dan perih. Maka Mama pun memberikan obatnya yang selama ini beliau pakai Herpes Simplex yang dideritanya sejak 1997, Chloramfecort-H. Mama sudah berpesan, itu nggak boleh pecah supaya nggak menyebar. “Dan jangan kena air, ya”. “Oke, Ma!” jawabku.

Keesokannya (8/9) aku bersepeda di pagi hari yang mana agak terik ya, karena sudah jam 7 pagian. Matahari udah mulai pedes di kulit. Aku pakaikan krim itu di lengan kiriku dan aku bersepeda selama 1 jam. It means, si kulit yang lagi melepuh itu kena matahari pula selama 1 jam-an. Pulang2 aku mandi, dan membersihkan badan. aku menyadari lingkaran bengkak di sekitar ruam melebar 2x lipat. Wah, ini mengkhawatirkan. Maka aku pun berniat untuk ke klinik Matahari dekat rumah dan mengecek kondisi ke dokter.

Sesampainya di sana, dokter menanyakan aku pakai salep/krim apa. Aku tunjukkan krim yang dipakai Mama. Ditanya, apakah membaik? Aku jawab, makin parah. Akhirnya aku diresepkan antibiotik Aciclovir tablet 400mg untuk diminum 5x sehari setelah makan, alias 4.5 jam sekali (menurut apoteker) dan krim Acyclovir 5% untuk dioles 3 kali sehari.

per 8 September 2021 – sore hari

Sangking takutnya lepuhan ini pecah, aku memutuskan untuk tidak ikut tour Felix ke Batu, Malang. Toh sudah ada managernya (yang kebetulan ikut). Aku takut kegiatan outdoor, keringat, dan aktivitas yang hectic bikin lepuhannya kegeser dan pecah. Apalagi Batu Malang dingin. Aku pernah mengalami suhu 13° Celcius di malam hari. Mana mungkin di cuaca seperti itu aku pakai lengan pendek, kan. Apa kabar si kulit melepuh ini.

Oh ya, selain itu, aku juga sempat menanyakan sebab aku bisa tertular Herpes Simplex ke dokter. Dokter bilang, karena aku sudah pernah kena cacar air. Virusnya masih ada di dalam tubuh. Ketika imun melemah, maka herpes bisa muncul di kulit. Aneh juga menurutku. Soalnya aku lagi getol-getolnya bersepeda 30-1 jam tiap hari. Masa udah olah raga malah imunnya melemah. Kemarin-kemarin sebelum sepedaan masa lebih kuat? Entahlah. Mungkin itu rahasia ilahi. Hehehe.

Singkat cerita, dengan minum antibiotik selama 3 hari, di hari ke-3 herpesku sudah mulai mengering. Total butuh 2 minggu lagi untuk benar-benar kering dan nggak gatal lagi.

per 21 September 2021; 05:52

Flash back lagi. Seminggu setelah aku terkena Herpes, Herpes Mama kambuh lagi. Dan Mama pun mencoba krim Acyclovir 5% untuk Herpesnya yang kemerahan dan gatal (tapi belom melepuh). Tiga kali pakai, tidak ada kemajuan, Mama pun kembali ke krim Chloranfecort-H miliknya. Dalam 2 hari kering deh itu. Aneh ya… bisa beda gitu obatnya?!

Semua pengalaman dan pertanyaan ini aku tulis aja. Mungkin berguna untukku di masa depan, untuk mengingat-ingat “penyakit ini”. Hehehe. Semoga tulisan ini berguna juga untuk kalian…

Note. Sudah 2 hari terakhir, ketika bersepeda aku mengalami gatal di lengan dekat siku, tangan kiri. Kira-kira aku alergi apa ya?! Hmmm… harus aku titeni, deh ini.

Foto atas: Samsung A12

Foto bawah: Asus M1 Pro

Penipu OVO Clara Elvira Putri / Shinta / Rara 250rb

Standar

Ini buat catatan aja buat para penipu kecil-kecilan yang ngerasa pinter bisa ngibulin orang dengan menjual dagangan fake / nggak pernah dikirim.

Nomor handphone: 085871726885

Nama di Get Contact: Clara Elvira Putri / Clara / Rara (mengaku ke korban, lokasi di Bandung)

Nama olshop di Instagram / IG: @prelovedmisyu @shintashinlestari @raravintage

Modus Penipuan: Menawarkan Mainan Vintage Polly Pocket dengan harga murah (karena ada defect) di Instagram. Meminta transfer via OVO. Menunjukkan sebuah kotak kosong yang sudah ditulisi alamat kepada korban. Bilangnya akan dikirim sore setelah pulang kerja. Nyatanya menghilang. Ybs juga diduga menyusup di grup WA Polly Pocket Club Indonesia dengan nomer lain untuk melihat situasi, barang apa yang laku dan bagaimana ia dibicarakan di dalam grup setelah penipuan.

Nomer lain yang diduga sebagai Clara / Rara / Shinta: 085710090889

Nama di Get Contact: , © (koma logo copyright)

Reputasi di Get Contact: 5 deleted tags (orang bisa tag dia sebagai penipu, dan dia bisa delete tag itu dengan alasan tag itu salah, tapi tetep keliatan dia pernah delete 5 tags dari orang lain.)

Kejadian penipuan: 12 Agustus 2021

Kerugian: Rp250.000,- via OVO di nomer 085871726885

Korban: inisial JB. Perempuan. domisili Jakarta

Yang saya tuliskan di sini adalah benar, dan ini bisa dibuktikan oleh korban dengan bukti2. Semoga bisa membantu pihak lain yang merasa curiga dengan nomer handphone di atas.

Aku agak sensitif sama penipuan jadi aku bantu temenku nulis masalah ini di blog.

Semoga kalian nggak ketipu ya guys. Ever.

Cara Menang di Lomba Lari Kelas Olahraga Shopee Pet

Standar

Siapa yang main Shopee Pet tapi nggak pernah menang lomba lari? Yuk simak tips-tips berikut ini.

Agar bisa menang lomba lari di kelas olahraga Shopee Pet,

kita perlu meletakkan handphone / gawai di meja dan memencet dengan 2 jari dari masing-masing tangan.

Dengan demikian kemungkinan menang lebih tinggi daripada jika berusaha ngeklik dengan satu tangan. Biasanya 50% dari kesempatan aku jadi juara pertama. Sisanya juara kedua. Kalau pakai 1 tangan / jari, biasanya jadi juara 4, alias paling bontot. Hehehe. Selamat mencoba.